2. Menggunakan pendekatan pembelajaran inklusif: Guru perlu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki setiap siswa, mengakui dan memperkuat keberagaman siswa dapat membantu mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri.
3 . Membangun keterampilan sosial :
Guru dapat melibatkan siswa dalam kegiatan yang membangun keterampilan sosial, seperti kerja kelompok atau proyek kolaborasi. Hal tersebut dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan teman sekelas mereka.
4. Memberikan umpan balik yang konstruktif : Guru dan orang tua perlu memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa. Umpan balik yang positif dan mendalam tentang kemajuan siswa dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri terhadap kemampuan mereka.
Kurangnya rasa percaya diri siswa dalam pendidikan dapat menjadi masalah yang cukup serius. Faktor-faktor seperti pengalaman negatif, kurangnya dukungan, ketidakpuasan sosial, dan kurangnya keterampilan sosial dapat mempengaruhi rasa percaya diri siswa. Namun, dengan solusi yang tepat, masalah tersebut dapat diatasi. Dukungan yang memadai dari guru dan orang tua, pendekatan pembelajaran yang inklusif, pengembangan keterampilan sosial, dan umpan balik yang konstruktif dapat membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan maju ke depan kelas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI