Mohon tunggu...
ELIFATA HULU
ELIFATA HULU Mohon Tunggu... Freelancer - Blessed to be Bless

Never Give Up

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nisbah Ungkapan "Selamat Natal" dengan "Ya'ahowu Fanunu Fandru" dalam Budaya Nias

23 September 2019   17:52 Diperbarui: 23 September 2019   23:04 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila merenungkan napak tilas dari situasi yang dialami orangtua kita dulu, kita dapat membayangkan pengalaman hidup mereka dimasa itu, penuh dengan perjuangan yang luar biasa. Mungkin ada rasa enggan untuk mengenang dan menceritakan kisah semacam ini, namun itulah fakta yang sudah kita lalui sebagai orang Nias. Secara pribadi saya bangga menjadi orang Nias, dan kita harus bangga karena lahir sebagai "Ono Niha" (suku Nias). Kisah-kisah tersebut yang justeru memunculkan kebanggaan tersendiri sebagai orang Nias, yang punya semangat juang yang tinggi untuk hidup, tidak menyerah karena situasi-situasi sulit. Sebaliknya situasi berat tersebut menempa kita semakin tangkas dan mandiri. Jadi ungkapan "ya'ahowu fanunu fandru" terkait erat dengan situasi dan pengalaman khas orangtua (nenek/kakek) kita pada konteks masa lalu.

Bila kita membandingkan ucapan 'selamat natal' dalam berbagai bahasa daerah maka ungkapan salam itu selalu memiliki keterkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Natal. Ungkapan Selamat Natal dalam beberapa   bahasa menurut kebiasaan: "Marry Christmas" (Inggris); Frohe Weihnachten! (Jerman); Feliz Navidad! (Spanyol); Zalig Kerstfeest (Belanda); Eftihismena Christougenna! (Yunani); Merii Kurisumasu! (Jepang); Marhaban ya Natalir! (Arab). Kata "natal" berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti Misa Kristus. Christmas biasa pula ditulis 'mas, suatu penyingkatan yang cocok dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani Chi-Rho.[4] Selanjutnya mari kita melihat beberapa ucapan Selamat Natal dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia:

  •  Bahasa Ambon: Salamat Natal, voor tamang2 & basudara samua.
  •  Bahasa Suku Banjar: Salamat Natal Gasan Kita Berataan
  •  Bahasa Batak Karo: Selamat Wari Natal atau Selamat Memperingeti Ketubuhen Tuhan Yesus
  •  Bahasa Batak Toba: Selamat Ari Natal Tu Hamu Saluhutna.
  •  Bahasa Batak: Horas Selamat Natal ma di hita sasude na.
  •  Bahasa Betawi: Met Natal ye buat kite semuanye, moge-moge ni natal bawa damai dah.
  •  Bahasa Dayak Ma'anyan: Salamat Anrau Barasis...Tuhan nyindrah takam katantuluh ni.
  •  Bahasa Dayak Ngaju: Salamat Pesta Alem Barasih, Tuhan Yesus Mamberkat Itah Sining Katika.
  •  Bahasa Jawa: Sugeng Natal, Gusti Merkahi Kita Sedoyo
  •  Bahasa Jawa: Wilujeng wiyosan Gusti Yesus.
  •  Bahasa Manado: Slamat NATAL for torang samua
  •  Bahasa Manggarai Flores: Tabe Natal agu ntaung weru.
  •  Bahasa Nias: Ya'ahowu Fanunu Fandru.
  •  Bahasa Sumba Barat: Salamat natal...mori Yezu na pamaringi pamalala nda
  •  BahasaToraja: Salama' Allo Kadadianna Puangta Puang Yesu

Memang tidak ada yang salah dengan penggunaan istilah "Ya'ahowu Fanunu Fandru", demikianlah orangtua kita jaman dulu dalam mengekspresikan penghayatan iman mereka. Namun dalam dunia yang berkembang pesat sekarang ini, dikenal sebagai era teknologi industri 4.0, apakah masih relevankah ungkapan "ya'ahowu wanunu fandru"? Sementara generasi milenial tidak lagi mengenal lampu minyak kelapa, lampu teplok dan lampu petromaks. Teknologi energi listrik sendiri, telah digunakan sebagai alat penerang oleh masyarakat di sebagian wilayah Nias sejak tahun 1990-an. Selain itu, di sepanjang terjemahan Alkitab bahasa daerah Nias tidak terdapat istilah "fanunu fandru" yang berkaitan langsung dengan kelahiran Yesus Kristus. Istilah yang dipakai Alkitab dalam bahasa Nias untuk kelahiran Yesus Kristus (Natal) menggunakan kata 'fa'atumbu Yesu', misalnya Lukas 2:11 "Ma'okho andre no tumbu ba mbanua Dawido, Razo Sangorifi, ya'ia Keriso So'aya." (TB: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud). Jadi menurut hemat kami, terdapat suatu nisbah yang besar antara istilah Selamat Natal dengan 'Ya'howu Fanunu Fandru'. Maka ungkapan yang memiliki pengertian yang lebih dekat dan mengena dengan makna Natal, yaitu YA'AHOWU WA'ATUMBU YESU KERISO atau YA'AHOWU NATAL. Selamat menyongsong masa perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Tuhan Yesus Menyertai Kita, Saohagölö.

 

Sumber: 

 Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru 1974 (LAI)

 Alkitab Versi Bahasa Nias (LAI)

 End Th. Van Den, Ragi Carita : 2001

 Zega, Apolonius, Kamus Li Niha, Gramedia: 2011

 https://id.wikipedia.org

https://museum-nias.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun