Mohon tunggu...
Eliezer Mei Kriswanto
Eliezer Mei Kriswanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas (The Critical Voice, Eliezer Mei Kriswanto).

Bersama bacaan dan tulisan saya menikmati kebebasan berpikir. Namun saya bukan penciptanya. Saya ingin menciptakan kebebasan dan menikmatinya dari buah pemikiran yang saya tuangkan dalam karya tulis. Selamat membaca dan berpikir bebas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berteopoetika dalam Puisi

3 Juli 2023   22:14 Diperbarui: 3 Juli 2023   23:04 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Dalam frasa latin disematkan "Deus est Numinosum Tremendum est Fascinosum" frasa yang mewakili untuk menggambarkan hakikat Sang Pencipta.

Yang menggentarkan sekaligus yang mempesona, sungguh DIA sangat menggentarkan sekaligus mempesona seperti dua sisi uang logam. Kendati bahwa DIA disematkan sebagai "Deus est Numinosum Tremendum est Fascinosum", namun DIA juga disematkan sebagai "Deus Amicitia est" untuk aku dekati, makin dekat...

Sehingga menjadi "Manunggaling Kawulo Gusti"

Lalu melebur dan menyatu dengan Sang Pencipta, yang dirahmati oleh ilahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun