((- 14(- ((7x3 -- 14)/32)) + x3 + 14)/4) = 11
((65x3 + 126)/64) = 11
X3 = 578/65
Maka x2 = -((7(578/65)-14)/32)
X2 = -(98/65)
Menghitung x1 = (14 -- 6 (-(98/65)) -- 3(578/65))/4 = -(59/65)
Maka, x1 = -(59/65)
Sehingga nilai penerimaan piutang PT EMKL bulan kedua adalah x1 = -(59/65), x2 = -(98/65), x3 = 578/65
Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa penerimaan piutang pada bulan pertama lebih besar dibandingkan dengan bulan kedua.
Lock Box Collection Plan adalah suatu strategi manajemen kas yang digunakan oleh perusahaan untuk mempercepat penerimaan piutang. Alur penerimaan piutang melalui Lock Box Collection Plan umumnya melibatkan beberapa tahap sebagai berikut:
- Pengiriman Tagihan kepada Pelanggan: Perusahaan mengirim tagihan kepada pelanggan atas transakasi yang telah dilakukan
- Pelanggan Membayar Tagihan: Pelanggan membayar tagihan tersebut sesuai dengan persyaratan pembayaran yang telah disepakati.
- Pengumpulan Dana di Lokasi Terdekat: Perusahaan memiliki rekening bank di berbagai lokasi atau kota yang strategis. Pelanggan diminta untuk mengirimkan pembayaran ke rekening bank yang terletak di lokasi terdekat dengan mereka.
- Pengiriman Informasi Penerimaan ke Perusahaan: Bank yang menerima pembayaran dari pelanggan memberikan informasi penerimaan tersebut kepada perusahaan.
- Pemrosesan Pembayaran oleh Perusahaan: Perusahaan memproses informasi penerimaan yang diterima dari bank dan mencatat pembayaran tersebut dalam sistem keuangan mereka.
Berikut adalah beberapa kaitan sistem pengendalian internal pada PT EMKL dalam konteks penerimaan piutang melalui Lock Box Collection Plan:
- Pembagian Tugas: Sistem pengendalian internal dapat memastikan adanya pembagian tugas yang memadai dalam proses penerimaan piutang. Misalnya, tugas pengumpulan dana di lokasi terdekat, pemrosesan informasi oleh perusahaan, dan pemeliharaan rekonsiliasi bank dapat dipisahkan untuk mengurangi risiko kecurangan atau kesalahan.
- Pengamanan Sumber Daya: Sistem pengendalian internal dapat memastikan bahwa sumber daya perusahaan, seperti informasi pembayaran dan data pelanggan, diamankan dengan baik. Penggunaan teknologi keamanan dan kebijakan akses yang ketat dapat membantu melindungi data sensitif.
- Rekonsiliasi Bank: Pengendalian internal melibatkan rekonsiliasi bank secara berkala. Perusahaan, termasuk PT EMKL, harus secara rutin mencocokkan catatan intern mereka dengan laporan bank untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi yang tidak sah atau kesalahan dalam penerimaan piutang.
- Audit Internal dan Eksternal: Proses audit internal dan eksternal merupakan bagian penting dari sistem pengendalian internal. Audit dapat membantu memverifikasi kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan, menilai efektivitas prosedur pengendalian, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan jika ditemukan kelemahan.
- Kebijakan dan Prosedur: Sistem pengendalian internal mencakup pembuatan dan penerapan kebijakan dan prosedur yang jelas terkait dengan penerimaan piutang. Hal ini mencakup panduan tentang pengelolaan Lock Box Collection Plan, persyaratan pengumpulan dana, dan langkah-langkah penanganan pengecualian atau masalah potensial.