Sebelum melanjutkan proses dalam pengaplikasian MySQL Workbench, kita perlu memahami beberapa jenis query yang digunakan dalam memberikan perintah untuk mengelola dan memanipulasi data dalam database MySQL. Berikut adalah beberapa jenis query yang umum digunakan:
- SELECT: Digunakan untuk mengambil data dari satu atau lebih tabel.
Contoh: SELECT column1, column2 FROM table_name WHERE condition;
- INSERT: Digunakan untuk menambahkan baris data baru ke dalam table.
Contoh: INSERT INTO table_name (column1, column2) VALUES (value1, value2);
- UPDATE: Digunakan untuk memperbarui data yang sudah ada di dalam tabel.
Contoh: UPDATE table_name SET column1 = value1 WHERE condition;
- DELETE: Digunakan untuk menghapus baris data dari tabel.
Contoh: DELETE FROM table_name WHERE condition;
- CREATE: Digunakan untuk membuat objek database baru, seperti tabel atau indeks.
Contoh membuat tabel: CREATE TABLE table_name (
column1 datatype,
column2 datatype,
...
);
- ALTER: Digunakan untuk mengubah struktur objek database yang sudah ada, seperti menambahkan kolom baru ke dalam tabel.
Contoh menambahkan kolom:
ALTER TABLE table_name ADD column_name datatype;
- DROP: Digunakan untuk menghapus objek database, seperti tabel atau indeks.
Contoh menghapus tabel: DROP TABLE table_name;
- GRANT dan REVOKE: Digunakan untuk memberikan atau mencabut hak akses pengguna terhadap objek database.
Contoh memberikan hak akses: GRANT privilege_type ON database_name.table_name TO 'username'@'host';
- SHOW: Digunakan untuk menampilkan informasi tentang database, tabel, atau kolom.
Contoh menampilkan tabel: SHOW TABLES;
- DESCRIBE atau EXPLAIN: Digunakan untuk menampilkan struktur kolom dari suatu table.
Contoh: DESCRIBE table_name;
Contoh di atas adalah sebagian kecil dari query-query yang dapat digunakan dalam MySQL Workbench. Masih banyak lagi query yang digunakan dalam memberikan perintah untuk mengelola database pada MySQL Workbench.
Melajutkan penjelasan dalam pengaplikasian MySQL Workbench sebelumnya, berdasarkan file database yang didapat dari departemen accounting, yakni terdapat 8 tabel diantaranya:
- Customers, berisikan data customer yang bertransaksi dengan perusahaan, data tersebut berisikan ID Customer, Nama Customer, Nomor telepon, alamat dan lainnya.
- Employees, berisikan data karyawan yang berhubungan dengan transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
- Offices, berisikan data kantor seluruh cabang perusahaan yang terletak di berbagai kota.
- Order Details, tabel tersebut berisikan informasi data penjualan secara rinci atas transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
- Order, berisikan data penjualan yang terdiri atas nomor order, tanggal order, status pengiriman apakah terikirim, ditunda, sedang proses pengiriman ataupun dibatalkan.
- Payments, tabel tersebut berisikan jumlah pembayaran yang dilakukan oleh customer atas transaksi penjualan dengan perusahaan.
- Productlines, tabel tersebut berisikan informasi mengenai deskripsi atas produk yang dijual.
- Products, berisikan informasi kode produk, nama produk, hingga jumlah perssediaan produk yang siap untuk dijual kepada customer.
Berdasarkan informasi di atas, auditor dapat melakukan pemeriksaan atas beberapa akun yang digunakan dalam transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, diantaranya:
- Auditor ingin melakukan pemeriksaan atas transaksi penjualan yang status pengirimannya telah terkirim. Maka query yang digunakan adalah
Select * from orders
Where status = ‘shipped’;
Lalu klik “Execute the statement under the keyboard cursor”
Maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, terapat 303 transaksi yang telah berhasil terkirim pada periode pemesanan dari Jan 2003 s.d Mei 2005
- Selanjutnya auditor ingin melihat total atas transaksi penjualan berdasarkan nomor order. Query yang digunakan oleh auditor adalah sebagai berikut:
Select *, quantityOrdered*priceEach AS Subtotal,
Sum(quantitiyOrdered*priceEach) AS Total
From orderdetails
Group by ordernumber;
Maka tampilan yang muncul akan seperti gambar dibawah ini. Sebagai contoh terlihat total pesanan atas nomor order 10120 adalah senilai $ 45,864.03.
- Selanjutnya jika auditor ingin melihat detail transaksi atas nomor order tertentu, maka query yang digunakan adalah sebagai berkut:
Select *, quantityOrdered*priceEach AS SubTotal
From orderdetails
Where ordernumber = 10120
Maka tampilannya seperti gambar di bawah ini, yang mana nomor pesanan 10120 terdapat 15 kode produk yang dijual.
- Kemudian jika auditor ingin melakuka pengecekan atas jumlah persediaan yang terdapat pada perusahaan, maka auditor dapat menggunakan query untuk mencari secara jenis produk yang tersedia di perusahaan. Query yang digunakan adalah sebagai berikut :
select
productline,
sum(quantityInStock) as Total stock
from products
group by productLine;
Maka tampilannya akan seperti gambara dibawah ini, yang mana telah dikelompokkan jumlah persediaan sesuai dengan jenis produknya, seperti produk Classic Cars dengan total stock 219.183, Motorcycles sebanyak 69.401, dan vintage cars 124.880.
- Selajutnya auditor juga dapat memeriksa data pembayaran yang dilakukan oleh customer selama periode pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan, auditor dapat mengelompokkan pembayaran oleh customer berdasarkan nomor customer yang tedaftar pada sistem database. Query yang digunakan oleh auditor adalah sebagai berikut:
Select
CustomerNumber,
sum(amount) as total
from payments
group by customerNumber
Maka tampilannya seperti gambar dibawah ini, yang mana customer dengan nomor customer 124 yaitu Mini Gift Distributors Ltd. melakukan pembayaran senilai $ 584,188.24 dan juga customer dengan nomor customer 141 yaitu Euro + Shopping Channel melakukan pembayaran kepada perusahaan senilai $ 715,738.98.
Demikian beberapa contoh yang dapat digunakan oleh auditor dalam melakukan audit pada setiap akun transaksi di sebuah perusahaan dagang.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi SQL dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam melakukan audit laporan keuangan perusahaan tipe industri bisnis dagang. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa pemrograman khusus yang digunakan untuk mengelola dan mengambil data dari basis data. Dengan menggunakan SQL, Anda dapat melakukan berbagai tugas audit, analisis, dan pemrosesan data terkait keuangan dengan lebih efisien. Berikut adalah beberapa cara di mana aplikasi SQL dapat digunakan dalam audit laporan keuangan perusahaan dagang: