Mohon tunggu...
Eliezer Panjaitan
Eliezer Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM 55522110007 - Dosen Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

TB 2 - Aplikasi SQL pada Audit Laporan Keuangan Perusahaan

15 November 2023   21:43 Diperbarui: 15 November 2023   22:17 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Secondary Storage Secondary storage atau penyimpanan sekunder adalah media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen dalam komputer. Secondary storage memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar daripada primary storage, tetapi kecepatan aksesnya lebih lambat. Contoh secondary storage adalah hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), dan flash drive. 

Selain itu, terdapat juga storage yang disebut dengan storage area network (SAN) dan network-attached storage (NAS). SAN adalah jaringan penyimpanan yang terpisah dari jaringan komputer utama, sedangkan NAS adalah perangkat penyimpanan yang terhubung ke jaringan komputer dan dapat diakses oleh banyak pengguna.

Dalam konteks audit sistem informasi, database dan storage menjadi sumber daya penting yang harus dipantau dan diawasi dengan baik, untuk memastikan keamanan, integritas, dan ketersediaan data yang disimpan.

Dalam proses audit, database dan storage saling terkait karena database memerlukan media penyimpanan untuk menyimpan data. Database adalah kumpulan data yang terorganisir dalam struktur tertentu, sedangkan storage adalah media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data secara permanen dalam komputer.

Audit database dan storage dilakukan untuk memastikan bahwa data dalam database dan media penyimpanan aman, terlindungi, dan tersedia secara konsisten. Audit database dan storage meliputi pemeriksaan hak akses, pemeriksaan jejak, pemeriksaan keamanan, dan pemeriksaan kinerja.

Pemeriksaan hak akses dilakukan untuk memastikan bahwa pengguna database memiliki hak akses yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Pemeriksaan jejak dilakukan untuk memantau aktivitas pengguna dalam database dan media penyimpanan. Pemeriksaan keamanan dilakukan untuk memastikan bahwa data dalam database dan media penyimpanan terlindungi dari ancaman keamanan seperti hacking, virus, dan malware. Pemeriksaan kinerja dilakukan untuk memastikan bahwa database dan media penyimpanan berfungsi dengan baik dan memberikan kinerja yang optimal.

Dalam melakukan audit database dan storage, auditor harus memahami hubungan antara database dan storage serta bagaimana keduanya saling terkait dalam proses penyimpanan dan pengambilan data. Dengan memahami hubungan ini, auditor dapat melakukan audit database dan storage dengan lebih efektif dan efisien.

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan audit atas database dan storage, antara lain:

1. Melakukan identifikasi dan pemetaan database dan storage yang digunakan oleh perusahaan.

2. Memeriksa kebijakan dan prosedur pengelolaan database dan storage, termasuk prosedur backup dan recovery.

3. Memeriksa keamanan database dan storage, termasuk pengaturan hak akses dan enkripsi data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun