Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

2020: Tahun yang Tidak Sepenuhnya Horribilis

1 Januari 2021   13:32 Diperbarui: 1 Januari 2021   13:39 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelusuran yang tidak kalah penting adalah sejarah pandemik, sejarah wabah. Seorang penulis di New York Times (maaf saya lupa penulisnya) mengatakan peradaban manusia ditentukan tidak hanya oleh perang, tapi juga wabah.Tema-tema terkait sejarah wabah dan bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, teman-teman bisa akses ke  The New Yorker.

Hasil penjelajahan itu, terkumpul 300 buku. Semuanya baru. Saya bahagia karena semua ini bekal dan modal penting dalam perjalanan saya ke depan.  Aktivitas-aktivitas tersebut sempat berhenti pada bulan Mei. Fokus saya bergeser pada wacana dan perdebatan, apakah China bisa dituntut terkait penyebaran Covid-19? 

Hasil dari penelaahan itu adalah dua buah artikel yang akhirnya dimuat pada kolom opini detik.com, beritasatu.com dan koran Suara Pembaruan. Pada akhir Mei 2020, saya memutuskan membuat akun youtube dengan tema utama: hukum dan advokat.  

Pada bulan Juni, memasuki masa New Normal, saya mengurus Kartu Advokat dan setelahnya langsung menangani perkara perburuhan, dan memberikan pendapat hukum dalam perkara Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Di sela-sela menangani perkara, saya fokus mengembangkan channel hukum dan lawyer "Elias Dabur Note". Saat ini sudah dimonetisasi dan menjadi Youtube Program Patrner.

Memasuki september, saya terlibat dalam penanganan permohonan curatelle di PN Jakarta Selatan. Sidangnya dimulai September dan berakhir di November. Lalu, memasuki Desember mengurus perkara seputar hukum pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Menengok kembali perjalanan hidup saya di tahun 2020, tahun penuh ketakutan, tahun nyerempet-nyerempet bahaya, saya merasakan masih ada peluang-peluang tersedia, masih ada mirabilis, ada cahaya yang menerangi dan bertumbuhnya inisiatif dan kreativitas-kreativitas baru.

Sambil bersyukur atas tahun yang lewat dan melangkah penuh syukur dan optimisme di tahun baru, suatu nasihat lama dari ribuan tahun yang telah silam, peringatan Tuhan melalui Nabi Musa kepada kaum Israel yang keluar dari perbudakan di Mesir dan memasuki Tanah Perjanjian:

" Maka, janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Janganlah kau bertepuk dada, karena Akulah yang memberimu kekuatan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun