Menurut saya tumbuhan hidup lebih lama dari hewan. Mengapa ? Mari kita lihat!
Tumbuhan dan hewan sama-sama mahluk hidup, dan setiap mahluk hidup terdiri dari sel. Sel sendiri adalah unit struktural terkecil mahluk hidup yang ditemukan oleh ilmuwan inggris bernama Robert Hooke. Pada tahun 1665 Robert Hooke melakukan penelitian dengan mengamati sel tumbuhan dengan mikroskop. Ia mengamati sayatan gabus dari batang tumbuhan Quercus suber. Dalam pengamatannya, Hooke mendapati adanya rongga-rongga kosong yang dikelilingi dinding tebal. Hal inilah yang disebut sel.
Hal-hal berikut ini yang termasuk dalam organela sel :
 1. Dinding Sel
Dinding sel terdapat pada tumbuhan, jamur dan alga. Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal disebut noktah dengan adanya noktah tersebut memungkinkan terjadinya hubungan antarplasma sel yang berbentuk juluran yang disebut plasmodesmata. Dinding sel merupakan lapisan terluar sel yang menyelubungi seluruh sel. Dinding sel berfungsi :
- Melindungi sel
- Mempertahankan bentuk sel
- Mencegah penyerapan air yang berlebihan
 2. Membran Sel
Membran sel juga merupakan lapisan terluar sel setelah dinding sel. Dimiliki oleh sel hewan dan tumbuhan. Membran sel tersusun atas lemak, protein, dan lipoprotein. Fungsi membran sel :
- Pelindung agar sel-sel tidak keluar
- Penerima rangsang dari luar sel
- Mengontrol zat-zat yang akan masuk dan keluar sel
Membran sel ini memiliki sifat selektif permeabel sehingga tidak semua zat-zat bisa masuk dan hanya zat tertentu saja yang tidak berbahaya contohnya asam amino dan glukosa. Membran sel terdapat pada tumbuhan dan hewan.
 3. Nukleus
Nukleus adalah organela terpenting di dalam sel. Nukleus ini diselubungi oleh membran ganda. Terdapat nukleoplasma(DNA, RNA, dan protein) dan pori-pori untuk mengatur keluar masuknya makromolekul dari nukleus. Nukleus juga memiliki inti yang disebut nukleoklus. Nukleus terdapat pada sel semua sel eukariotik. Fungsi nukleus :
- Pengendali seluruh aktivitas sel(metabolisme, dll)
- Pengatur pembelahan sel
- Pembawa informasi genetik
 4. Sitoplasma