Mohon tunggu...
Elhumairoh Wijaya
Elhumairoh Wijaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah FISIP jurusan Hubungan Internasional " Kerjakanlah apa yang bisa kamu kerjakan sekarang dan jangan menundanya esok hari "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kata Hati Terdalam

20 April 2012   17:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:21 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sulit untuk meninggalkan kebiasaan yang buruk

Sulit untuk memulai sesuatu kebiasaan yang baik

mengapa jalan menuju dosa semudah melaju di atas awan

dan jalan menuju pahala seterjal karang

Jika tekad yang kuat benar-benar ada

Mengapa air mata ini masih mengalir dalam kegelapan?

Jika kekuatan itu benar-benar ada

Mengapa hati ini terlalu lemah untuk menjauh?

Jika harapan itu masih ada

Mengapa ia tak datang jua?

Apakah masih ada nurani dalam jiwa?

Masihkah ia membimbing kalbu?

Kenyataannya sekarang, aku hampir tak mampu bernafas

Tenggelam dalam kegelapan temaram malam

Terjatuh dalam jurang kenistaan yang dalam

Seperti terikat erat-erat pada rantai kemalangan

Bergerak sejauh apapun, rantai itu tetap mengikat

Sampai hati ini menjadi batu

Atau jiwa ini menjadi abu

Akankah aku dapat menyelamatkan diriku sendiri

Dari kelabunya kalbu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun