Diskriminasi gender bukan hanya masalah sosial, tetapi juga memiliki dampak yang merugikan pada perkembangan anak usia dini. Anak usia dini adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada anak-anak yang berada dalam rentang usia awal perkembangan, biasanya dari kelahiran hingga sekitar usia enam atau tujuh tahun. Periode ini merupakan fase penting dalam kehidupan anak, di mana fondasi-fondasi perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan fisik mereka dibentuk. Selama masa ini, anak-anak mengalami pertumbuhan yang pesat dan belajar banyak tentang dunia di sekitar mereka melalui interaksi dengan orang-orang dan lingkungan mereka.Â
Anak-anak diibaratkan sebagai penjaga api masa depan, tetapi sayangnya, diskriminasi gender sering kali menjadi bayang-bayang yang menghalangi potensi mereka. Selain itu diskriminasi gender dapat mempengaruhi terhadap perkembangan identitas hingga kesehatan mental mereka. Berikut beberapa dampak negatif yang disebabkan adanya diskriminasi gender pada anak usia dini, antara lain :
1. Pembatasan Potensi
Pada pernyataan diatas terlah dijelaskan bahwasanya diskriminasi gender pada anak usia dini dapat membatasi potensi dan aspirasi mereka. Misalnya perempuan sering kali diberi pesan bahwa mereka tidak setara dengan laki-laki, sehingga mengurangi rasa percaya diri dan ambisi mereka.
2. Pengaruh Terhadap Pola PerilakuÂ
Anak-anak usia dini sangat dipengaruhi oleh peran model di sekitar mereka. Diskriminasi gender dapat menyebabkan anak-anak meniru pola perilaku yang tidak sehat atau tidak adil, baik sebagai pelaku maupun korban.
3. Pembentukan Identitas
Anak-anak usia dini sedang dalam proses pembentukan identitas mereka. Diskriminasi gender dapat menyebabkan konflik internal dan kebingungan mengenai peran dan nilai-nilai mereka dalam masyarakat.
4. Kesehatan Mental dan Emosional
Anak-anak yang mengalami diskriminasi gender cenderung mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional mereka sepanjang hidup.
5. Siklus Ketidaksetaraan
