Meningkatnya gangguan mental pada remaja? Kok bisa?
Sebenarnya apa sih gangguan mental?
Gangguan mental atau gangguan kejiwaan adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pikiran, emosi maupun perilaku pada penderitanya, gangguan ini juga menyebabkan ketidakmampuan bagi penderitanya untuk mengontrol atau malakukan sesuatu layaknya orang normal pada umumnya.
Kesehatan mental atau jiwa menurut undang – undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Hal itu juga berarti kesehatan mental memiliki pengaruh terhadap fisik seseorang dan juga akan mengganggu produktivitasnya. Kesehatan mental sangat penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik, sehingga ganguan mental atau kejiwaan bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja tidak memandang usia.
Pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Depresi berat akan mengalami kecenderungan untuk melukai diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri. Sebesar 80 – 90% kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan. Kasus bunuh diri di Indonesia bisa mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus bunuh diri.Â
Menurut ahli suciodologi 4,2% siswa di Indonesia pernah mencoba bunuh diri. Pada kalangan mahasiswa sebesar 6,9% memiliki niat untuk bunuh diri sedangkan 3% orang lain pernah melakukan percobaan bunuh diri.Â
Depresi pada remaja dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti tekanan dalam akademik, perundungan (bullying), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi. (Mengintip dari https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/ pada 28 September 2022.)
Munculnya permasalahan-permasalahan dalam kehidupan terutama bagi mereka yang memulai kehidupan baru atau mencoba menjalankan kehidupannya secara mandiri, tentunya menjadi beban berat bagi para remaja. Perkembangan emosi di masa remaja biasanya memiliki energi yang membara tetapi tidak disertai dengan pengendalian diri yang baik, pola pikir yang masih labil terutama dalam mengambil keputusan ataupun sebuah tindakan serta ketidakmampuan untuk mengendalikan diri, membuat kondisi mental dan emosional mereka terganggu.
Beberapa jenis gangguan mental yang sering dialami oleh para remaja yaitu gangguan emosi, masalah perilaku, gangguan makan, psikosis, menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri, dan perilaku pengambilan risiko. Gangguan mental ini tentu merupakan masalah yang serius karena akan mempengaruhi kondisi dan perilaku remaja nantinya. Apalagi jika lingkungan di sekitarnya tidak mendukung. Pastinya akan memperburuk kondisi mental remaja dan seterusnya akan berdampak pada masa depannya.
Ada banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan gangguan mental terutama pada remaja, karena banyaknya faktor-faktor tersebut, banyak penderitanya tidak menyadari adanya dan seberapa serius penyakit ini.