Getaran hebat terjadi seketika. Bumi laksana bergoncang dasyat bagai gempa 8,7 SR. Tak kuasa berpijak. Teringat peristiwa Fukushima, Jepang. Teriakan Allahu Akbar membahana.
[caption id="attachment_99005" align="aligncenter" width="300" caption="Peta Indonesia (dian_wina_Wordpress.com)"][/caption] Subhanallah. Air mata menetes mengiringi Asma Allah yang keluar dengan ikhlas. Subhanallah, tetesan air mata jatuh menyentuh bumi, menambah goyangan yang semakin kencang Asytaghfirullahal'azhiem. Rumah-rumah permanen beterbangan, kecuali tetangga-tetangga mereka yang rajin silaturahim, berbagi kasih sayang dan menebarkan salam Rumah-rumah bordil lulu lantak. Seluruh penghuni, PSK, Hidung Belang dan Mucikari terhempas. Kecuali mereka yang melakukannya karena tekanan, dikorbankan, super sangat terpaksa karena kebutuhan amat mendesak untuk anak atau keluarga. Asytaghfirullahal'azhiem. Linangan air mata menghentikan goncangan. Bumi mendengar kesadaran hati mereka. Satu mata terbuka, ingin melihat langsung kejadian 'gempa'. Namun bumi tak menampakkan kelainan. Semua masih normal dan apa adanya. Mata kembali terpejam Asytaghfirullahal'azhiem. Gedung-gedung pecakar langit berguncang bagai kipas ke kiri dan ke kanan. Puluhan, ratusan atau ribuan manusia cerai berai bagai anai-anai yang beterbangan. Di baju-baju mereka tertulis kata singkat, Koruptor, atau kalimat penghapus hak rakyat. [caption id="attachment_99006" align="aligncenter" width="300" caption="koruptor (maalhuda.sch.id)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H