Wajahnya cantik. Kulitnya putih, mulus, berparas ayu. Siapa yang tak suka. Tak terkecuali mereka yang bergelar title, gelar tiker, gelar akademis, atau lainnya. Termasuk tokoh masyarakat.
Rambutnya yang tergerai sebahu dibiarkan tertiup angin spoi yang masuk dari selah jendela yang tertutup rapat. Gorden dan tirai lainnya juga masih belum tersingkap pertanda gelapnya malam masih bermain sunyi di kamarnya.
Dengan hanya mengenakan daster tipis. Khas busana tidur, Aida berupaya menikmati indahnya sebuah kenikmatan. Kenikmatan yang di waktu menjelang fajar, disaat suasana dipenuhi suara tarikan nafas mereka yang tertidur. Kenikmatan yang ditingkahi oleh dinginnya suasana.
Aida membiarkan lubang kenikmatan miliknya perlahan dimasuki oleh benda bulat panjang. Ada rangsangan yang merasuki tubuh Aida. Dengus nafasnya naik turun ketika benda bulat panjang itu menggerak-gerakan lobang itu. Aida sedikit menggeser posisi tubuhnya agar dapat lebih menikmati ‘permainan' ini.
Aida, gadis lugu yang cukup bermoral ini ikut membantu tatkala benda bulat panjang tsb semakin memasuki lobang yang ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Kadang naik-turun, kadang bergoyang ke kiri dan kanan, hingga masa puncak tiba, lobang tersebut mengeluarkan sesuatu yang dicarinya.
‘Bongkahan' kecil yang mengganggu sudah berhasil dikeluarkan. Aida kemudian membersihkan lobang itu. Lobang yang memiliki bulu halus. Dua Lobang yang berada di antara mulut dan matanya.
Tuntas sudah. Aida lalu membasuh wajahnya dengan air kesejukan. Air wudhu untuk menunaikan sholat Tahajjud 11 rakaat menjelang waktu fajar.
Gairah cinta menunaikan ibadah di 1/3 malam, tatkala tatkala ALLAH turun hingga ke langit terdekat dengan bumi. Ketika Doa mustajabbah
tulisan elha sebelumnya...
http://fiksi.kompasiana.com/group/prosa/2010/10/18/celana-dalam-isteriku/
ttd celana dalam yg penuh histori
.
klik fb Group KLINIK CINTA serie 2, untuk cinta sejati dan keluarga sakinah
Salam ukhuwah