Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Money

MAU TAHU AGAR TIDAK BOROS DI BULAN RAMADHAN (2 of 2)

29 Juli 2010   07:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Apa yang terjadi saat ini??? Banyak dari kita yang memindahkan I’tikad dengan ‘Ikhtilaf’, Khilaf bahkan Ikhtilat. Yang ramai dan penuh sesak, yaa kalau tidak Pasar, Mall, pasti di Dept. Store. Yang kita buka bukan Qur’an tetapi Dompet. Yang kita lakukan bukan sujud melainkan ‘nyedengin’ pakaian (kata orang betawie).

Sementara untuk Hari Raya Idul Fithri, kita dianjurkan untuk mandi sunnah, memakai wewangian, memakai pakaian terbaik yang kita punya dan memakan sedikit makanan sebelum pergi menuju sholat Idul Fithri.

Tidak ada anjuran untuk membeli (apalagi memaksakan diri) pakaian baru.
“Loch, berari gak boleh beli baju baru dong”

Berdasarkan kaidah ushul fiqih (mhn dikoreksi jika ane salah-elha) kegiatan membeli baju lebaran (istilah sekarang) hukumnya Mubah. Layaknya hukum Mubah, bila tidak menimbulkan mudhorot, maka hal tersebut diperbolehkan.

Kesimpulan
Borosnya pengeluaran kita selama Ramadhan, sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh aktifitas kita sendiri, yang umumnya sudah ‘bergeser’ dari jalur sunnah Rasulullah. ‘Mewajibkan’ diri untuk memewahkan Ramadhan sesungguhnya membuka kesempatan dan peluang bagi Spekulan untuk mempermainkan harga Sembako. Disamping ‘menurunnya’ kadar keberkahan Ramadhan itu sendiri.

Berhemat, selama Ramadhan dapat dilakukan dengan merujuk Sunnah Rasulullah SAW :
1. Meng-akhirkan Sahur, agar kita tidak terlalu banyak memasukan makanan ke dalam tubuh kita
2. Sahurlah dengan beberapa butir Korma, atau yang setara dengan itu, misalnya sesuai porsi sarapan pagi
3. Berbuka dengan makanan yang manis. Anjuran Rasulullah dengan tiga butir kurma. Bila tidak ada cukup dengan air putih. Kurma dalam hal ini dapat diganti dengan makanan sejenis yang mengandung ursur yang sama, seperti kolak. bubur kacang hijau, dll
4. Makan malam setelah Tarawih, dengan porsi yang disesuaikan.
5. Kalau ada THR jangab konsumtif. Gunakan khusus untuk keperluan Hari Raya dan Zakat. Jika masih ada sisa (biasanya memang ada sisa) sisihkan untuk saving

Kalau kelima point tsb ddapat kita lakukan, Insya Allah, keberkahan Ramadhan akan kita rasakan bersama. Tidak menguras kantong dan dapat berinvestasi dengan baik.

Semoga bermanfaat. Wallahu’alambishowab

slm ukhwah
elha / KLINIK CINTA
http://jangankedip.blogspot.com/
tipstricks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun