Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Dzakarta, n hidup di tengah kaum dhua'afa. Ingin menjadi Inpirite for Dhua'fa Communities. Bercita2 mjd Bpk asuh dari anak2 cerdas yg gak mampu, menyuarakan aspirasi mereka Yuuk kita BERCINTA. cinta kelg, anak2, ortu,.... cinta remaja, n'..hmmmm dlm KLINIK CINTA milik elha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dibalik Diamnya Dokter Anugra

23 November 2009   06:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:13 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DIBALIK DIAMNYA DOKTER ANUGRA

Tiba-tiba......tanpa diduga dan tak terperkirakan sebelumnya..Dr. Anugra menelponku. Selama hamper 50 menit beliau menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan dirinya....Bersih, Jernih dan bebas Roaming....

---oooOooo---

Punten, sebelumnya saya ingin menunda artikel ini. Namun untuk mengharga semua pihak yang telah mendorong dan menantikannya, saya dg segala kerendahan menuangkannya juga dalam postingan berikut....

------

Belum lagi hilang rasa penatku, setelah seharian berada di lapangan untuk kegiatan sosial di Padang, hp baruku berdering...(cieee HP baru....iya donk, Umi tercinta menghadiahkannya saat ku ultah kemarin... Yaa Allah, Tak Ku Sangka Isteriku Melakukan Itu)

"Abi....kompasiana sedang bersedih. Ceritapuri fiktif...." Begitu kalimat yang meluncur dari seorang Izzah memberikan gambaran kompasiana

"Oh ya...." Jawabku singkat "Iyya Abi. Coba Abi baca deh....." jelasnya lagi Hehehehe...kondisi Kota Padang Pasca Gempa mungkin sudah banyak berubah (?) Counter-counter internet yang aku kunjungi pada tanggal 08 Nopember 2009 banyak yang belum buka. Belum waktunya atau bisa jadi ada faktor ‘X' lain. Ya terpaksa deh harus menunggu tiba kembali di Jakarta

"Ohhh....begini toch ceritanya....." bathinku setelah membaca artikel singkat Kang Pepih tulisan Kang Pepih

Cuit..cuit..cuit..cuit..cuit...HP baru pemberian isteriku tercinta kembali berbunyi...(suaranya mirip burung Mprite)

"Abi.....kompasiana lagi rame neeh...sosok Dokter Anugra dipertanyakan (gelarnya) Katanya Fiktif....." jelas suara di ujung HP sana

"Ohh gitu....tapi Abi lagi di Bandung neeh. Abi lagi ikutan bawa aspirasi ummat....hehehe...karena acaranya mulai pagi hingga larut malam...Abi ga bisa buka kompasiana...." jawabku

"Mang sampe kapan Bi....?" tanyanya

"Sampe hari Kemis...."

Yaa, ketika itu, -tanggal 09-12 Nopember 2009- aku sedang berada di Bandung untuk merampungkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Sebagai salah satu tim perunding dari pihak Serikat Pegawai dan penandatangan PKB tersebut, kehadiranku di sana merupakan satu keharusan. Selain karena tugas, amanah aspirasi pegawai juga harus disampaikan kepada pemegang mandat kepegawaian dan pemutus kebijakan.

"Huuiii..." nafas panjang ku lepaskan

"Mengapa keramaian ini terjadi ketika kesempatanku membuka kompasiana sedang dipersempit oleh waktu..." gumamku

Jum'at, 13 Nopember 2009, baru kuketahui alur kisah sebenarnya. Mengapa Dr. Anugra dipertanyakan? Mengapa pertanyaan seperti itu muncul? Bagaimana reaksi kompasianer lain...? Aduh, kasihan sekali Dokter, kejadian demi kejadian menghantarkan kerangka pemikiran sebagian kompasianer kedalam satu ‘persalinan' baru, sebuah pertanyaan ‘siapa Dr. Anugra...?'

Aduh sayang sekali. Aku tidak memiliki banyak waktu luang untuk menulis. Selain Follow Up kegiatan sosial di Padang lalu, aku juga disibukkan dengan riset (& observasi?) data untuk acara tanggal 24-25 Nopember besok. Rasanya ingin sekali aku ikut berbaur dengan mereka, para kompasianers. Memegang mereka, beradu hati, saling bergandeng tangan, berpelukan dan berteriak bersama..."KAMI ADALAH KELUARGA...", kami saling menyayangi, kami selalu memberikan kasih...kami juga menebarkan cinta....

Tiba-tiba...Jreng...Jreng.....sesuatu yang tak kusangka terjadi....hal yang tak terduga benar-benar menjadi kenyataan. Dr. Anugra menelponku +/- pk. 08.30 wib. Selama lebih kurang 50 menit kami berbicara. Dokter menceritakan seluruh hal yang selama ini dipertanyakan oleh sebagian publik kompasiana. Dokter juga menjelaskan mengapa beliau memilih diam dan tidak menggunakan hak jawabnya..... Oh ya, dalam Undang-udang Pers ada loh yang namanya Hak Jawab, yaitu Hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya. (Undang-undang RINo 40/1999 tentang Pers)Tapi namanya juga hak, boleh digunakan...boleh juga tidak. Nah Dr. Anugra memilih yang terakhir. Beliau membiarkan isu dan pertanyaan serta rasa penasaran sebagian kompasianers tentang dirinya. Beliau juga ikhlas jika semua itu dapat mempengaruhi kredibilitasnya di kompasiana. Itu semua dillakukan karena komitment beliau dengan pihak yang mendanai penelitiannya. Apalagi bila penelitiannya berkaitan dengan sesuatu yang menyangkut rahasia negara. Dan itu sudah termuat dalam MoU beliau dan para Scientist lainnya dengan Lembaga tersebut, untuk tidak mempublish hasil penelitiannya.

Oh ya lagie neeh, kabarnya lagie seeh (menurut pengakuan ybs) Dr. Anugra merupakan mantan anggota TNI sub bidang Intelejen Medis. Jadi agak wajar jugalah ketika Sesepuh Kita, Pakde Pray memberikan jawaban yang bijak layaknya Ayah kepada anak-anaknya dengan mekanisme kata-kata yang mendekati nuansa 'kemiliteran'.

Apakah Dr. Anugra fiktif....?? Rasanya sangat-sangat tidak benar. Para punggawa Kopdar Kompasiana I sudah memberikan komentarnya di tulisan Kang Pepih. Mas Yulyanto, Kang Pepih dan lainnya mengatakan beliau hadir pada Kopdar I tsb dan 'melukiskan' sebagai pribadi yang ramah dan rendah hati. Demikian juga pendapat kompasianer yang hadir pada Kopdar Kompasiana di bandung kemarin. Mereka bertemu langsung dengan Dr. Anugra. (bagaimana pendapat mereka silakan tanyakan langsung kepada EO, Panpel & peserta Kopdar bandung)

Bahkan tadi pagi beliau menelpon elha selama hampir 50 menit, selain untuk silaturahim juga untuk menjelaskan semua hal yang dipertanyakan kepadanya, termasuk dari mana beliau mendapat PhD, Msi dan mengapa pula namanya tidak bisa diakses oleh Google dan sistem pencari data lainnya....

Namun Dr. Anugra sangat bersedia meluangkan waktu bila ada kompasianers yang ingin melakukan kunjungan ke tempat prakteknya di Klinik Dr. Anugra, Jl. Prapatan Tengah No. 25, Rempoa, Batu Raden - Jawa Tegah. Telp : (0281) 7922555

Then, karena ini bukan kapasitas elha untuk menjelaskan semuanya, saya hanya menyarankan kepada seluruh kompasianer untuk kembali kepada Khittah kita. Tujuan kompasiana sesungguhnya, seperti dikatakan Pak Taufik dan Pak KK waktu HUT kompasiana I kemarin, yaitu menjadikan kompasiana sebagai blog bersama yang dapat menjadi pemyeimbang, pengontrol dan berkontribusi bagi negara. Dengan kebersamaan kita upayakan kompasiana menjadi The best 100 in Asia. Target yang muluk? Diluar logika? Atau bahkan ambisius? Mungkin ya, atau bisa jadi tidak, jika kita semua bekerjasama, bahu membahu dan saling melengkapi satu sama lain. Bukankah berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Oleh karena itu, secara pribadi ane angkat topi dan sangat salut kepada mereka yang sudah menjadikan kompasiana sebagai ajang silaturahim, sarana persahabatan dan rumah kekelurargaan. Khususnya kepada (sekaligus dedikasikan tulisan ini):

1. Teteh Rosiy yang sudah berani mengungkapkan dan menyadarkan kepada kita semua bahwa kejujuran adalah landasan awal dalam membangun sebuah komunikasi dan komunitas. Kebersamaan dan kedilan merupakan kunci menuju keberhasilan bersama

2. Dr. Anugra, yang dengan tenang, cool dan confident, tetap pada pendiriannya untuk berpihak pada masyarakat luas. Tidak terpancing emosi dan tetap memelihara kredibilitasnya sebagai seorang Dokter yang melayani kebutuhan masyarakat

3. Pakde Pray yang selalu wise dan bijak menanggapi semua hal yang berhubungan dengan kompasiana. Including dinamika yang saat ini sedang berkembang

4. Kang Pepih, dan tim Admin kompasiana yang memberikan keleluasaan kepada kita semua untuk mengembangkan blog 'keroyokan' ini dalam memwujudkan impian bersama. Tidak ada perbedaan sektoral dan menghargai lintas perbedaan

5. Kak Riska (Mariska Lubis) yang membantu dan memberikan motivasi kepada saya menuangkan penjelasan Dr. Anugra dalam artikel ini

6. Uni Linda, Mas Yulyanto, Kang Boy Rahmad, Bang ASA, Kang Wawan S, Kang Hadi, Mba Novri, Om Dwiki dan semua pihak yang tetap menyeimbangkan isu-isu yang berkembang dengan realita yang sesungguhnya. Memberikan pencerahan dan kejernihan

7. Anakku Fawaizzah yang dengan gagah berani menempatkan artikel-artikelnya diantara 'perbedaan' yang sempat berona merah. Hehehehe....termasuk membawa elha dalam 'kancah' dan percaturan ini...hehehe

8. Kang Farid, Dr. Omri dan lainnya yang dapat membawa isu ini menjadi dinamika tersendiri bagi kompasiana.

9. Kompasianers dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Namun kami yakin andilnya sangat berarti. Ai Saluut Yuu. Kompasiana is the best untuk kita semua.

Kompasiana adalah RUMAH GAGASAN dan KREATIFITAS. Kompasiana adalah rumah sehat untuk seluruh anggota keluarga yang bernaung di dalamnya.

"Jagalah aib pasanganmu seperti kamu menjaga rahasia terbesarmu sendiri yang kamu berharap hanya kamu dan Rabb-mulah yang mengetahui" (HR. Muslim)

"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas (al-bayyinat)." (QS. Ali Imran: 105)

Cintailah yang ada di bumi, nanti Yang di Langit akan menyayangi kamu.

Salam cinta - salam ukhuwah.

elha-pengasuh KLINIK CINTA

http://www.jangankedip.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun