Mohon tunggu...
Elgrini Togatorop
Elgrini Togatorop Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Math 244

3 Juni 2022   20:52 Diperbarui: 6 Juni 2022   11:36 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu pagi dihari Senin, udara dingin pagi menembus sela jendela di samping tempat tidur yang memberi kenyamanan bagi sang pemilik kasur. Aku terbangun untuk memulai hari baru di minggu ini. Hari ini aku akan kembali menjalankan rutinitas sebagai seorang mahasiswa jurusan teknik. Hari ini jadwal perkuliahan kami tidak terlalu padat, diawali dengan mata kuliah madas dilanjut dengan mata kuliah PNKI dan di pukul 3 dilanjut dengan mata kuliah Kimia Organik, walaupun begitu masih ada jam kosong di waktu yang sangat tepat sebelum kembali berfikir dan melanjutkan pembelajaran.

Setelah bersiap-siap, aku kembali memastikan penampilanku hari ini rapi meskipun ada sedikit perasaan aneh yang muncul di hati kecilku. Perasaan yang akan hilang di hari Rabu dan kembali muncul di hari Senin pagi. Aku dan beberapa temanku menyebut perasaan ini dengan sebutan "kode alam". Perasaan aneh ini mengiringiku hingga sampai ke simpang depan gerbang kampus, dan membuat aku mencoba meyakinkan diriku hari ini akan baik-baik saja, tetap tersenyum walaupun pikiran berantakan. Tepat di depan gerbang aku bertemu dua teman dekatku sedang berjalan sambil membahas sesuatu.

"Selamat pagi bapak dari 23 anak!" kata Didi temanku yang badannya paling kecil."Di... Ini masih pagi, jangan pancing aku untuk membantumu menggoda Uun." sahut Tulus bercanda. Nama asliku adalah Alex, tapi teman-temanku sering memanggilku dengan sebutan Uun, yang terinspirasi dari unta, hewan yang gemar menabung. Bedanya unta menabung cadangan makanan sedangkan aku menabung tugas hingga menumpuk. Saat aku ingin merespon kedua temanku itu, tiba-tiba notifikasi Whatsapp berbunyi. Dan terlihatlah "Happy Kiyowo Cs", grup WA yang diisi oleh aku dan teman temanku dikirimi pesan oleh Faisal yang paling tua diantara kami berlima. Setelah membaca pesan itu, kami pun sedikit mempercepat langkah kami menuju ruangan kelas.

            Ruangan kelas terlihat rapi, wajar saja karena kelas masih diisi oleh sedikit mahasiswa yang sebagian masih mengumpulkan niat dan nyawanya untuk memulai kelas pukul 08.00 nanti. Terlihat Faisal dan Tono duduk santai di kursi bagian tengah, dan 3 kursi di sampingnya diisi dengan botol minum, buku kalkulus dan sebuah laptop yang berarti kursi itu disediakan mereka berdua untuk kami. Tono tersenyum setelah melihat 3 sahabatnya tiba di kelas tepat waktu. Meskipun kami berlima laki-laki, kami tidak pernah terlambat masuk kelas. "Yo sesepuh.. Izin yang paling muda ingin duduk di samping anda." ujar Didi kepada Faisal. "Lidah dijaga ya anak muda, jangan sampai saya COD-kan karma untuk anda." Jawab Faisal yang tetap fokus ke layar handphonenya.

"Kelas pertama hari ini apa?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Madas" jawab Tono.

"Pantes, kode alam pagi ini lebih ketara dari hari kemarin."

"Lus, udah absensi belum? Jangan lupa loh gara-gara sibuk mengurus kode alam."

" Yoai Uun yang gemar menabung dan perhatiannya melebihi ayang mbak Jennie Blackpink."

 

            Seperti yang dikatakan Tono, mata kuliah yang menyambut kami pagi ini adalah matematika dasar atau kami biasa menyebutnya madas. Sebuah mata kuliah yang kami definisikan mengajarkan hitungan sehingga umat manusia dapat menemukan nilai akurat atau hanya sekedar mendekati nilai tetapan yang ada. Namun madas bukanlah mata kuliah seperti matematika anak SMA atau sekolah menengah. Setelah bergabung dengan sejumlah kelas dari beberapa mata kuliah, terkadang kami berpikir, apa yang salah dengan kami? Mengapa dari sekian ribu orang yang mengambil jurusan yang sama dapat mengerti dan lulus dengan nilai sempurna? Apa yang mereka makan sehingga bisa sepandai itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun