Mohon tunggu...
elgin yuzharareta
elgin yuzharareta Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi

haii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan pada Anak di Masa Pandemi

6 Juni 2021   18:06 Diperbarui: 6 Juni 2021   18:04 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar secara online saat ini hingga entah kapan akan berakhir ini yang memang tidak ada kepastian dapat memberikan kesempatan kepada para mahasiswa rantau untuk bisa belajar dari kampung asalnya saja. 

Tetapi nyatanya masih ada beberapa mahasiswa yang merantau belum bisa untuk kembali ke daerah asal nya, karena adanya beberapa hal yang harus diselesikan mahasiswa dan memilih untuk tetap singgah di kost ataupun daerah yang tempat mereka mencari ilmu tersebut. Selain itu yang sudah kita rasakan sendiri akibat adanya virus covid-19 juga  makin menyebarkan kesenjangan sosial ekonomi yang sudah sejauh ini terjadii. Kemenaker (20/4) mencatat sudah banyak sekali para penanggung nafkah dipecat dari pekerjaannya. 

Dalam keadaan genting khalayak itu, beberapa orangtua banyak yang merasa kesulitan untuk memberikan kesempatan pendidikan terbaik terhadap anaknya. Untuk kasus yang lebih tidak mengenakkan lagi, orang tua mungkin menghadapi dilema pilihan: menafkahi keluarganya atau memilih untuk membayar pendidikan anak-anak mereka. 

Dan berpengaruh dalam peningkatan untuk kasustidak melanjutkan sekolah. Sejak strategi pemebelajaran diubah menjadi belajar secara virtual ini telah diterapkan secara nasional, banyak siswa yang dilaporkan untuk putus sekolah dari berbagai daerah, mulai dari meningkat Angka putus sekolah di pedesaan akan mungkin terus bertambah. Bahkan untuk kedepannya, mereka yang putus sekolah dipastikan untuk tidak bekerja karena minimnya pendidikan tersebut, baik yang bekerja secara pribadi maupun publik. 

Hal ini tidak hanya akan menurunkan produktivitas nasional secara kumulatif, tetapi juga akan menjerumuskan mereka ke dalam siklus yang tidak berakhir pada kemiskinan struktural. Sebagai solusi praktis, pemerintah yang menangani pun perlu merealokasi bantuan untuk pekerja, apalagi bagi pekerja yang terkena dampak krisis ekonomi akibat situsi pandemic virus Covid-19, terutama bagi tulang punggung yang baru di-PHK. Dengan cara ini, bantuan bisa digunakan untuk menutupi sedikit keperluan untuk rumah tangga..

Usaha pendidik untuk membentuk karakter yang:

  1. Kemandirian

  • Pendidik memberi tugas mandiri untuk siswa, disertai dengan menjelaskan materi sebelum memberikan tugas.

  • Pendidik memberi kebebasan kepada siswa dalam batasannya 

  • Pendidik memberikan tindakan agar siswa mampu berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

  • Pendidik memberikan inisiatif terhadap siswa untuk mengembangkan dan menemukan ide baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang.
  • Pendidik memiliki sifat Ketegasan diri untuk menunjukkan kepada siswa agar ia mampu untuk mengandalkan dirinya sendiri. Bentuk kemandiriannya di tunjukkan melalui keberaniannya untuk mengambil resiko dan mempertahankan pendapat walaupun berdeda dengan orang lain.
  • Pendidik memberikan inisiatif terhadap siswa untuk mengembangkan dan menemukan ide baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun