Tidak bisa dipungkiri bahwa pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 saat ini, perkembangan teknologi berkembang sangat cepat terutama pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi internet yang sangat pesat, perkembangan teknologi internet ini memicu angka penggunaan internet yang sangat tinggi pula.Â
Ternyata perkembangan teknologi internet ini tidak dapat dipisahkan dari kemunculan budaya populer (pop culture). Keduanya sangat memiliki keterkaitan yang kuat, karena dengan adanya teknologi internet budaya populer semakin cepat tersebar luas. Sedangkan definisi dari budaya populer (pop culture) itu sendiri adalah budaya sebagai suatu pertunjukkan yang menampilkan ranah sesuai dengan kesepakatan bersama dalam masyarakat, serta di dalamnya terkandung ketahanan yang mengakar kuat (Stuart Hall).
Seperti yang belakangan ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, yaitu mengenai restoran yang bernama "Karen's Diner." Restoran tersebut banyak seliweran di media sosial, terutama yang paling banyak muncul dari beranda tiktok atau yang biasa kita kenal dengan sebutan FYP (For Your Page). Restoran Karen's Diner saat ini sedang viral di berbagai kalangan masyarakat, khususnya bagi para pecinta kuliner.
Lalu, tahukah kamu seperti apakah restoran Karen's Diner? Dari manakah asalnya? Apa yang menjadi daya tarik masyarakat sehingga bisa seviral itu? Bagaimana tanggapan kita sebagai pengguna media sosial dengan adanya Karen's Diner tersebut? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Karen's Diner merupakan restoran yang pertama kali didirikan di Sydney, Australia oleh Aden Levin dan James Farell pada Oktober 2021 lalu. Gaya dari restoran tersebut mengambil dari gaya tahun 1950-an yaitu gaya retro, dengan konsep pelayananya yang kasar.Â
Nama restoran ini diambil dari kata "Karen" yang berasal dari Bahasa slang Amerika Serikat, yang artinya yaitu seorang pengeluh. Nama tersebut menggambarkan orang yang menjengkelkan dan selalu komplain mengenai masalah meskipun itu hanya sepele. Arti kata "Diner" itu sendiri berbeda dengan kata "Dinner," diner yang berarti kedai atau rumah makan. Jadi jika digabungkan, arti dari nama "Karen's Diner" itu sendiri adalah rumah makan yang menjengkelkan.
Bukan hanya berada di Australia saja. Kini, Karen's Diner resmi buka cabang di Indonesia pada 15 Desember 2022 yang berkolaborasi dengan bengkel burger. Lokasi tepatnya ada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tentunya dengan konsep yang berbeda inilah, Karen's Diner tengah menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Slogan yang berbunyi "Tamu adalah Raja" tidak akan berlaku di restoran ini. Bahkan restoraan Karen's Diner memiliki moto sendiri, yaitu "Makanan Hebat, Layanan Mengerikan," dari slogannya saja sudah bisa terbayangkan bagaimana pelayanannya.
Seperti moto Karen's Diner itu sendiri, pelayan disana mengabaikan pelanggan yang sedang menunggu untuk dilayani. Bukannya melayani pelanggan, justru pelayan di Karen's Diner malah memaki-maki pelanggan yang datang untuk makan.
Contoh pelayanan kasar dari Karen's Diner bisa dilihat saat pelayan mengantarkan makanan ke pelanggan, mereka malah melemparkan makanan tersebut ke meja pelanggan, bahkan tak jarang yang kita lihat di media sosial makanan tersebut bisa sampai tumpah atau berserakan di meja pelanggan. Contoh lain adalah ketika pelanggan ingin meminta saus atau alat makan lainnya, pelayan malah memarahi pelanggan itu terlebih dahulu baru dilayani permintaanya. Seperti itulah gambaran pelayanan di restoran Karen's Diner.
Tentu dengan konsep out of the box-nya tersebut, Karen's Diner mampu menarik hati masyarakat untuk bisa datang dan mencoba makan disana dengan sensasi yang berbeda. Bahkan dari kalangan selebriti pun tak ada yang mau kalah dan mereka cenderung lebih banyak membuat konten di sana.
Namun dengan konsep out of the box-nya pula, restoran Karen's Diner banyak menuai pro dan kontra. Banyak netizen yang menilai bahwa restoran ini tidak cocok dengan budaya sopan santun yang sudah diterapkan sejak lama di Indonesia. Kata-kata kasar yang tak jarang keluar dari mulut pelayan dianggap berlebihan serta dianggap cringe. Memang sejak awal konsep pelayanan dari Karen's Diner tidak sopan, namun mereka harus punya batasan dan aturannya.Â
Tetapi di lain hal, Karen's Diner juga memiliki sisi positifnya. Mereka dapat menghibur orang-orang yang ingin melampiaskan kekesalannya dengan konsep pelayanannya. Tentunya hanya untuk orang-orang yang tidak mudah terbawa perasaan.
Oleh karena itu, semuanya balik lagi pada persepsi dari masing-masing orang. Bagaimana kita bisa bijak menanggapi sesuatu hal yang sudah menjadi budaya populer dikalangan masyarakat. Sesuai atau tidaknya dengan kita, yang bisa menilai adalah diri kita sendiri. Jadi kalau dirasa tidak cocok bagi kita, tidak perlu ikut-ikutan hanya demi mengikuti trend semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H