Mohon tunggu...
ELGIESHI
ELGIESHI Mohon Tunggu... Sales - Youtuber belajar nulis

Seorang youtuber yang merindukan menulis. Menulis itu adalah ungkapan hati yang di sampaikan melalui tulisan. Semoga bisa bermanfaat bagi semua

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Latah Belanja di Tengah Pandemi dan Lebaran

4 Mei 2020   12:37 Diperbarui: 4 Mei 2020   12:51 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antri kasir di swalayan Semarang (dokpri)

Halo Kompasianer, sudah belanja untuk Lebaran  belum?

Belanja, ehm mendengar kata itu sebagian besar perempuan akan sangat senang bahkan bisa di katakan "hobi". Entah itu belanja baju,tas, bahkan sampai belanja kebutuhan pokok (pokoknya pengen)

Sebagai pria saya juga merasakan nikmatnya berbelanja. Saat saya mengikut istri saya untuk berbelanja kebutuhan pokok di suatu minimarket atau swalayan.  

Saya mendorong troli dengan posisi di belakang si "nyonya besar" sambil tengok kanan tengok kiri, rasanya semua barang yang saya liat entah itu makanan, parfum mobil, kopi favorite atau apapun itu, dapat menghipnotis saya untuk memindahkan barang tersebut ke dalam troli yang saya bawa. 

Semua di ambil, semua rasanya butuh, semua rasanya enak dan membuat kalap. Padahal barang tersebut belum tentu kita butuhkan. Terkadang saking asyiknya ambil sana-sini, kita lupa bahwa semakin banyak barang yang kita ambil akan berbanding lurus dengan panjangnya struk belanjaan kita, dan akhirnya boom!!  bayarnya segunung.

Keranjang belanjaan penuh (dokpri)
Keranjang belanjaan penuh (dokpri)
Apakah ini karena kebutuhan atau hanya Keinginan?

Contoh kasus pertama, saat kita keluar untuk berbelanja atau keluar rumah dalam keadaan perut kosong (Puasa). Kecenderungannya saat kita melihat makanan apapun itu akan terasa sangatlah enak dan lezat, padahal belum tentu seenak itu saat masuk ke dalam mulut kita.

belanja snack ringan (dokpri)
belanja snack ringan (dokpri)
Contoh lain adalah saat kita pergi berbelanja lalu kita melihat di situ tertempel papan besar berwarna merah dan bertuliskan "SALE 75%"atau " beli 1 dapet 5" atau apapun itu tulisannya akan membuat mata kita hijau bagaikan Hulk dan mulai menghampiri tulisan tersebut dan mulai melihat, memegang produk tersebut dan "done" sah terbeli.

Dua contoh di atas sering kita dapati pada diri kita.

Ada sedikit celah antara keinginan dan kebutuhan yang terkadang menjadi kabur. 

Sebentar lagi kita akan merayakan hari raya Idul Fitri, hari kemenangan setelah selama sebulan penuh kita berpuasa. Salah satu hal yang paling di tunggu pada saat Hari Raya adalah THR atau Tunjangan Hari Raya. Uang THR kebanyakan untuk belanja pakaian, makanan ringan atau biskuit, sirup, minuman ringan berkarbonasi dan juga sebagai angpao bagi keponakan atau anak-anak kita.

Pada lebaran Tahun ini, kemeriahannya agak sedikit berbeda dari Tahun sebelumnya. Kita di beri kesempatan untuk menikmati bulan Ramadhan dan lebaran di tengah-tengah pandemi COVID-19. Keadaan sedikit sulit, banyak para pekerja yang kehilangan pekerjaannya dan mengalami PHK, yang hanya bergantung dari bantuan Pemerintah untuk bertahan hidup.

Bagi yang masih bisa bekerja dan mendapatkan upah maupun THR, wajib bijak dalam membelanjakan uang tersebut. jangan latah dalam berbelanja. Belilah sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan.  jangan lupa kita juga wajib berbagi dengan saudara-saudara kita yang nasibnya tidak seberuntung kita. Mari di tengah pandemi ini, kita di uji untuk memperhatikan sesama kita yang membutuhkan. Dan kita akan menyambut hari yang Fitri di tengah Pandemi dengan membantu sesama. Mereka yang kurang beruntung juga berhak menikmati hari tersebut dengan senyum.

Salam Elgieshi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun