Siapa yang belum pernah mencoba menikmati secangkir kopi? Hampir semua orang pasti sudah pernah mencoba menikmatinya bukan? Dengan semakin berkembangnya jaman, budaya minum kopi sudah menjadi bagian yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Kebiasaan atau budaya minum kopi kini sudah menjadi suatu kebutuhan baik bagi kaum muda maupun orang tua yang dapat menikmatinya entah pagi, siang, sore, maupun malam hari.
Dengan adanya tingkat penikmat kopi semakin tinggi maka semakin banyak pula coffee shop yang muncul dan menjamur di lingkungan masyarakat. Hingga kini coffee shop tidak hanya ditemui pada daerah perkotaan dan ramai penduduk, namun di daerah pedesaan kini juga sudah mulai banyak dijumpai. Oleh karena itu, dengan tingginya penikmat kopi maka semakin banyak pula limbah kopi berupa ampas yang tersisa. Namun kebanyakan orang langsung membuang ampas kopi tersebut tanpa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya. Akan tetapi siapa sangka, dibalik ampas kopi tersebut tersimpan banyak manfaat baik untuk tanaman.
Limbah kopi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman. “Pertanyaannya kok bisa?”, ya tentu saja bisa karena didalam ampas kopi mengandung berbagai unsur hara makro seperti N (Nitrogen), P (Fosfor), dan K (Kalium) yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Kandungan berbagai unsur hara yang tersimpan pada ampas tersebut sebesar 1,2 % Nitrogen; 0,02% Fosfor; dan 0,35% Kalium.
Perlu teman-teman ketahui, bahwa unsur hara Nitrogen (N) merupakan unsur hara yang mendasar dan penting bagi tanaman. Karena unsur hara tersebut sangat baik untuk pertumbuhan vegetative seperti daun, akar, serta batang. Tidak hanya itu, Nitrogen juga berperan dalam pembentukan protoplasma, protein, asam nukleat, serta klorofil.
Sehingga dengan terkecukupinya unsur hara N pada tanah maka jumlah kandungan klorofil pada tanaman akan meningkat sehingga hal ini tentu saja akan mempercepat proses fotosintesis pada tanaman.
Selain itu kandungan Fosfor (P) juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Karena unsur hara tersebut berperan dalam pembelahan, pembesaran, serta diferensiasi sel pada tanaman. Sementara itu, unsur Kalium (K) juga bermanfaat dalam hal transport gula, pembentukan protein, aktivasi enzim, serta berperan dalam meperkokoh tubuh tanaman.
Dengan berbagai macam unsur hara makro yang terkandung dalam limbah kopi tersebut, tentu saja dapat digunakan sebagai sumber hara alternatif yang bersifat organik bagi tanaman. Selain itu, didalam ampas kopi juga mengandung kadar pH sebesar 6,9 yang berarti menunjukan kadar pH tersebut netral.
Dengan menaburkan ampas kopi pada tanaman hias bunga dapat memberikan warna bunga menjadi lebih cerah serta dedaunan yang lebih rindang sehingga lebih menarik untuk dipandang oleh mata. Tidak hanya itu saja, ampas kopi juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk daun.
Di dalam ampas kopi terdapat kafein yang larut dalam air, sehingga dapat menyediakan unsur hara Nitrogen bagi tanaman terutama dalam hal proses fotosintesis pada daun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencampurkan ampas kopi dan air kedalam wadah, lalu dapat langsung diaplikasikan dengan cara menyemprotkan pada bagian bawah daun.
Manfaat lain yang tersimpan dalam ampas kopi ini adalah dapat digunakan sebagai penghalau berbagai jenis nematoda atau biasa dikenal seperti siput telanjang dan bekicot. Dengan menaburkan ampas kopi pada sekitaran tanaman dapat menghalau nematoda yang menjadi hama bagi tanaman pemakan daun tersebut. Pasti akan muncul pertanyaan “kok bisa ampas kopi jadi penghalau nematoda?” jawabannya bisa, karena kandungan kafein pada kopi tidak disukai bahkan beraun bagi nematoda tersebut.