Pandangan Charles Tilly tentang teori gerakan sosial sebagaimana dikemukakan dalam bukunya, "Social Movements" mengungkapkan bahwa gerakan sosial adalah proses perlawanan secara berkala yang didasarkan atas nama kelompok yang merasa dirugikan oleh pemegang kekuasaan. Gerakan sosial dilakukan melalui berbagai jenis aksi, protes sosial termasuk aksi di luar jalur partisipasi. Tindakan yang dilakukan telah diatur dalam hukum dan perundangan guna menunjukkan bahwa sebuah kelompok tersebut merupakan kelompok yang solid, berkomitmen, dan merepresentasikan perwakilan dari seluruh anggota.
Dalam konteks ini, Charles Tilly berpendapat bahwa gerakan sosial itu teroganisir, berkelanjutan, dan bersifat menolak. Dalam kelompok ini terdapat ciri khas di antara para anggotanya yaitu kesamaan identitas serta mereka memiliki jiwa solidaritas yang tinggi.Â
Menurut Charles Tilly,  terdapat tiga unsur dalam gerakan sosial yaitu Campaigns, Repertoire of Contention, dan WUNC Displays. Pertama, Campaigns merupakan upaya yang dilakukan bersifat terorganisir yang berkelanjutan  dan ditujukan kepada pihak yang memiliki otoritas. Kedua, Repertoire of Contention merupakan berbagai bentuk kombinasi politik yang digunakan. Dan yang terakhir, WUNC Displays merupakan representasi publik mengenai kesatuan serta komitmen yang ditunjukkan.
Referensi
Rahman, A. (2018). DINAMIKA GERAKAN SOSIAL MASYARAKAT SAMARINDA DALAM MEMPERJUANGKAN KEADILAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Pada "Gerakan Samarinda Menggugat" Di Kalimantan Timur). Jurnal Analisa Sosiologi, 7(1).
Rivai, A. N. A. (2016). Friedrich Ebert Stiftung dan Sosial Demokrasi: Memahami Aktifitas Gerakan Sosial Global dalam Penyebarluasan Diskursus di Indonesia. The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 2(2), 238-263.
Buku yang berjudul  "Social Movements"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H