Pada era modern saat ini, belanja bisa dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja tanpa batasan ruang dan waktu. Dengan bermodalkan gadget yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi belanja online, kemudahan dalam berbelanja pun didapatkan dengan begitu mudah. Berbagai metode pembayaran pun ditawarkan agar memudahkan customer dalam berbelanja, seperti transfer belalui m-banking, cash on delivery, serta melalui e-wallet (Dana, Ovo, dll).
Dengan adanya sistem belanja online ini memberikan banyak kemudahan sehingga dapat menarik banyak orang untuk mencobanya. Terdapat banyak diskon atau potongan harga yang sangat menarik karena harga yang ditawarkan akan jauh berbeda ketika berbelanja secara langsung ditoko maupun mall. Selain itu juga banyak voucher gratis ongkir yang dapat menghemat biaya pengantaran sampai dengan alamat yang dituju.
TikTok merupakan media sosial yang masuk ke dalam media baru, TikTok merupakan applikasi platform video pendek yang memungkinkan pengguna mengeskspresikan ide secara bebas dalam bentuk vidio pendek. Saat ini TikTok memiliki fitur untuk melakukan belanja online yang bertajuk "TikTok Shop". Dengan adanya fitur baru ini membantu pengguna tiktok untuk melakukan belanja online tanpa harus membuka aplikasi marketplace atau online shop untuk bertransaksi.
Pemasaran dilakukan dengan menggunakan konten berupa live atau siaran langsung saat menawarkan produk atau dapat berupa video iklan yang menarik. Hal ini dapat membuat pengguna TikTok yang semula hendak melihat video maka akan tertarik untuk belanja online. Pemilik online shop akan memanfaatkan seseorang yang memiliki followers yang banyak untuk membantu mengiklankan produknya.Â
Dengan begitu semakin luas jangkauan customernya dan semakin meningkatkan kepercayaat terhadap barang yang direview oleh "seleb tiktok".
Trend ini membuat remaja menjadi konsumtif. Para remaja cenderung ingin terus-terusan membeli suatu barang, bahkan tidak melihat secara keseluruhan fungsinya. Dengan melakukan perilaku konsumtif tersebut, para remaja ingin membentuk identitasnnya sesuai dengan apa yang dia inginkan.Â
Saat ini sedang marak istilah cewe bumi, cewe mamba, cewe kue dan lain sebagainya. Hal ini berarti mereka akan membeli barang sesuai dengan warna yang dia inginkan dan kemudian akan membeli barang dengan warna warna yang sama. Namun pada cewe kue berbeda halnya, mereka akan membeli sesuatu dengan warna-warna yang berbeda agar terlihat seperti kue.
Perilaku konsumtif ini biasanya karena mereka mengikuti trend outfit yang dilakukan oleh para influencer TikTok. Minat beli pada remaja ini akan semakin meningkat. Mereka ingin terlihat  up to date agar tidak merasa ketinggalan zaman. Mulai dari trend bahan hijab yang disenangi oleh para remaja hijabers, outfit kemeja lucu-lucu, celana, sepatu serta aksesoris lainnya.
Perilaku konsumtif ini biasa terjadi dikalangan mahasiswa yang setiap harinya menggunakan outfit yang berbeda. Terkadang model baju yang sama memiliki warna-warna yang berbeda. Mereka senang berpenampilan sesuai keinginan mereka untuk membentuk suatu identitas tertentu. Terlebih penampilan juga bisa meningkatkan daya tarik terhadap lawan jenis.
Jean Baudrillard : Teori Konsumerisme
Jean Baudrillard merupakan sosiolog kelahiran Reims, sebuah kota kecil di Paris pada 20 Juni 1929. Selain menjadi sosiolog, Baudrillard juga berkecimpung di bidang kebudayaan, menjadi seorang filsuf kontemporer, komentator politik, dan menjadi seorang fotograger di Prancis.Â