Saat ia menjerit menangis
Semua mata menatapku
Saat ia perlu diganti popoknya
Semua mata menatapku
Ia perlu mandi
Semua mata menatapku
Ia perlu susu namun aku tak bisa memberi asi
Semua mata menatapku
Ia demam dan menangis
Semua mata menatapku
Ia tantrum dan menjerit
Semua mata menatapku
Siapa aku?
Aku seorang perempuan
dan seorang Ibu
(Tangerang, 27 Januari 2024)
Dalam keresahanku pada mata yang terus tertuju kepada perempuan, yang menyalahkan, menghina, dan menghakimi. Seorang Ibu yang harus bisa segalanya. Yang mana dalam rumah tangga tak hanya ada seorang Ibu tapi ada seorang Ayah. Namun seolah semua adalah tugas Ibu semata, lalu tugas Ayah hanyalah mencari nafkah. Mereka lupa bahwa nafkah bukan hanya soal uang, mereka lupa kewajibannya sebagai kepala keluarga, mengayomi, mengasihi, mendidik, dan mendampingi. Bukan melepaskan segalanya ke seorang perempuan yang diberi sebutan Ibu.Â
Tidak heran banyak anak yang merasa tidak memiliki seorang Ayah namun nyatanya Ayahnya masih hidup dan bernapas bukan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI