Mohon tunggu...
Elga Lutfiana Wanti
Elga Lutfiana Wanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Review, Cerpen dan Konten lainnya

Perempuan yang selalu dalam naungan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel "The Silkworm" karya Robert Galbraith (J.K. Rowling)

12 April 2023   11:25 Diperbarui: 12 April 2023   11:36 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sinopsis :
Seorang novelis bernama Owen Quine menghilang. Sang istri mengira suaminya hanya pergi tanpa pamit selama beberapa hari-seperti yang sering dia lakukan sebelumnya- lalu meminta Cormoran Strike untuk menemukan dan membawanya Pulang. Namun, ketika Strike memulai penyelidikan, dia mendapati bahwa perihal menghilangnya Quine tidak sesederhana yang disangka istrinya. Novelis itu baru saja menyelesaikan naskah yang menghujat orang banyak-yang berarti ada banyak orang yang ingin Quine dilenyapkan. Kemudian mayat Quine ditemukan dalam kondisi ganjil dengan bukti-bukti telah dibunuh secara brutal. Kali ini Strike berhadapan dengan pembunuh keji, yang mendedikasikan waktu dan pikiran untuk merancang pembunuhan yang biadab tak terkira.

Sedikit berbeda dari buku pertamanya (The Cuckoo's Calling) The Silkworm menyuguhkan kutipan-kutipan dari berbagai buku. Awalnya saya berpikir kutipan tersebut ada sangkut paut atau merupakan sebuah clue yang ditebar oleh penulis agar mengerti dan dapat menebak siapa dalang dibalik pembunuhan Quine, namun selama saya membacanya saya kira tidak ada sangkut paut antara quotes dengan cluenya.

Seperti buku pertamanya, penjabaran & pembangunan karakter yang dibawakan oleh penulis panjang dan sedikit alot karena tebal bukunya 536hlm dan klimaksnya mendekati akhir cerita. Namun dapat dipahami karena penulis menebar clue disetiap lembarnya, yang mungkin juga terlewat oleh saya sendiri.

Novel ini mengingatkan saya pada salah satu novel Sidney Sheldon, plot twist yang disuguhkan sungguh tidak terduga dan sepanjang membaca buku ini saya terbawa dan terombang-ambing dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada. kutipan yang paling saya senangi dari buku ini adalah "Kau tidak bisa merancang plot pembunuhan seperti novel. Selalu ada benang-benang terurai dalam kehidupan nyata"

Saya memberikan 5 bintang untuk akhir yang tak terduga, dan dengan berbagai pengetahuan yang dapat saya ambil didalamnya. untuk untuk rating umur 21+ karena banyak sekali kesadisan dan hal yang tidak menyenangkan untuk dibaca dibawah umur 21. Dalam seri kedua ini, penulis juga menuliskan beberapa detail tentang karakter utama dan pengembangan karakter dari Robin Ellacott yang merupakan sekertaris Cormoran. Luar biasa.

5/5 Bintang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun