Puan, elok parasmu juga perangaimu
Puan, sungguh bukan aku tak ingin
Sungguh semesta berkata lain
Puan, hapuskan linangan air dipipi
Tak perlu risau, tak perlu cemas, Puan
Jikalau bumi terbelah, namun namamu dan namaku berdampingan
Niscaya kita akan bersatu
Puan, tunggulah
Biarkan waktu menyatukan kita
Jika nanti, bukan aku yang disandingkan dengan namamu
Sungguh tak mengapa, asal kau bahagia
(Tangerang, 22 Mei 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!