Aksi terorisme yang kerap terjadi belakangan ini memang sangat meresahkan masyarakat, tidak hanya bagi korban, tapi juga bagi mereka yang masih awam dan akhirnya turut terpengaruh untuk memojokkan beberapa orang dari kelompok agama tertentu dengan sebutan teroris.
Hal yang paling berbahaya dari terorisme selain aksi kekerasannya, juga adalah terkait pelabelan atau intimidasi terhadap sekelompok orang berdasarkan agama dan cara berpakaiannya. Selain membuat pihak tersebut tertekan secara psikologis, pelabelan itu juga dikhawatirkan akan menimbulkan konflik SARA yang jauh lebih berbahaya dari aksi terorisme itu sendiri.
Ancaman itulah yang kemudian menggerakkan seorang Brigjend Pol Krishna Mukti, S.IK, M.Si untuk meluruskan pemahaman masyarakat yang keliru tersebut. Melalui Instagram pribadinya, Krishna pun akhirnya memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak mengidentikkan terorisme dengan penampilan atau identitas agama seseorang.
Bagi Krishna, penampilan dari kelompok agama itu merupakan bagian dari bentuk ketaatannya kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan jauh dari perilaku terorisme itu sendiri. Sejatinya, agama itu mengajarkan kesejukan dan kedamaian, bukan kekerasan.
"Saya mau kasih tau semua warga masyarakat:
1. Wanita menutup aurat dg jilbab ataupun bercadar itu adalah pilihan berdasarkan keyakian masing2.. Jadi jangan kalian cap mereka dg label tidak baik. Menutup aurat adalah kewajiban yang diajarkan nabi..
2. Laki2 yang berjenggot adalah Sunnah Rasul. Jangan kalian label mereka dengan hal2 tidak baik.. Semua kembali kepada keyakinan masing2..
3. Laki2 bercelana diatas mata kaki, bukanlah identik dengan kaum radikal. Dalam Islam kita diajarkan untuk tidak menggunakan celana yang menyapu lantai. Dalam Shalat kita diajarkan untuk menaikan celana diatas mata kaki agar diterima Shalat kita..
4. Jangan label orang karena penampilan. Dan jangan juga menyembunyikan kejahatan dengan penampilan..
5. Banyak pelaku kejahatan bersembunyi dibalik pakaian bagus, dibalik batik, dibalik jas, dibalik seragam, dibalik perilaku manis..
6. Kita perang terhadap kejahatan, bukan perang terhadap manusia.. .
Semoga ini mencerahkan dan menghindarkan kita dari syak wasangka satu sama lain..
.
#kmupdates dalam #22menit renungan Maghrib.." tulisnya.
Dalam unggahan sosial medianya itu, Krishna menekankan bahwa terorisme bisa tampil dengan pakaian apapun, jadi jangan pernah melabelkan terorisme dengan pakaian tertentu.
Melihat postingan yang menyejukkan tersebut, netizen pun langsung merespon dengan komentar -- komentar yang positif. Bahkan tidak sedikit diantara netizen yang ikut menyebarkan pesan sosok polisi ramah tersebut di sosial media mereka masing -- masing.
fachrikardiman, "Ndan, saya merinding baca nya, barakallah, ini yg bener iniiih"
thalibhelmy, "Bapak da best pak, semoga suatu saat bisa jadi kapolri. Aminnn"
s.a_utomo, "MasyaAllah senang benar bacanya , semoga Bapak @krishnamurti_91 dan keluarga selalu dalam lindungan Allah Swt . Semoga tugas dan karier Bapak lancar selalu , saya mendoakan mudahan2an Bapak @krishnamurti_91 menjadi TB1 suatu hari nanti .
erlanggapppMakasih pak telah mencerahkan bangsa dari stereotype"
fatchulrahman, "Terima kasih untuk semua dedikasinya pak, sehat terus ya pak."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H