Mohon tunggu...
Elga Adrian
Elga Adrian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Inilah Cara Krishna Murti Luruskan Pandangan Masyarakat tentang Terorisme

8 November 2018   01:26 Diperbarui: 8 November 2018   01:36 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi terorisme yang kerap terjadi belakangan ini memang sangat meresahkan masyarakat, tidak hanya bagi korban, tapi juga bagi mereka yang masih awam dan akhirnya turut terpengaruh untuk memojokkan beberapa orang dari kelompok agama tertentu dengan sebutan teroris.

Hal yang paling berbahaya dari terorisme selain aksi kekerasannya, juga adalah terkait pelabelan atau intimidasi terhadap sekelompok orang berdasarkan agama dan cara berpakaiannya. Selain membuat pihak tersebut tertekan secara psikologis, pelabelan itu juga dikhawatirkan akan menimbulkan konflik SARA yang jauh lebih berbahaya dari aksi terorisme itu sendiri.

Ancaman itulah yang kemudian menggerakkan seorang Brigjend Pol Krishna Mukti, S.IK, M.Si untuk meluruskan pemahaman masyarakat yang keliru tersebut. Melalui Instagram pribadinya, Krishna pun akhirnya memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak mengidentikkan terorisme dengan penampilan atau identitas agama seseorang.

Bagi Krishna, penampilan dari kelompok agama itu merupakan bagian dari bentuk ketaatannya kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan jauh dari perilaku terorisme itu sendiri. Sejatinya, agama itu mengajarkan kesejukan dan kedamaian, bukan kekerasan.

"Saya mau kasih tau semua warga masyarakat:
1. Wanita menutup aurat dg jilbab ataupun bercadar itu adalah pilihan berdasarkan keyakian masing2.. Jadi jangan kalian cap mereka dg label tidak baik. Menutup aurat adalah kewajiban yang diajarkan nabi..

2. Laki2 yang berjenggot adalah Sunnah Rasul. Jangan kalian label mereka dengan hal2 tidak baik.. Semua kembali kepada keyakinan masing2..

3. Laki2 bercelana diatas mata kaki, bukanlah identik dengan kaum radikal. Dalam Islam kita diajarkan untuk tidak menggunakan celana yang menyapu lantai. Dalam Shalat kita diajarkan untuk menaikan celana diatas mata kaki agar diterima Shalat kita..

4. Jangan label orang karena penampilan. Dan jangan juga menyembunyikan kejahatan dengan penampilan..

5. Banyak pelaku kejahatan bersembunyi dibalik pakaian bagus, dibalik batik, dibalik jas, dibalik seragam, dibalik perilaku manis..

6. Kita perang terhadap kejahatan, bukan perang terhadap manusia.. .

Semoga ini mencerahkan dan menghindarkan kita dari syak wasangka satu sama lain..
.
#kmupdates dalam #22menit renungan Maghrib.." tulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun