Apa yang terbesit di benak kita ketika mendengar kata polisi? Tidak sedikit orang menggambarkan polisi sebagai sosok yang menyeramkan, kaku dan lain sebagainya. Nah, image seperti itulah yang selama ini harus kita luruskan, bahwa dibalik ketegasan dan kesigapan polisi dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, polisi sejatinya adalah sahabatnya masyarakat. Hal inilah yang kemudian ditunjukkan oleh sosok Brigjend Pol Krishna Murti belakangan ini.
Meski sudah cukup berpengalaman menghadapi berbagai wilayah konflik, Krishna Murti justru selalu hadir dengan tampilan yang elegan dan jauh dari kesan "seram" seorang polisi. Itulah kenapa, Krishna selalu berupaya menggunakan pakaian yang tidak terlalu formil saat bertugas di lapangan, dan ternyata upayanya tersebut cukup efektif menjadi daya tarik bagi masyarakat, terkhusus bagi generasi milenial.
Seperti yang kita tahu, generasi milenial dikenal sebagai pribadi yang bebas dan update dengan dunia teknologi, jadi mereka tentu saja dekat dengan perubahan zaman dan kerap mengandalkan gadgetnya sebagai sumber informasi. Sehingga, sebagai pelayan masyarakat, Krishna Murti lalu berinisiatif membangun image pribadinya sebagai polisi sesuai dengan kondisi saat ini.
Kepopuleran Krishna Murti dalam mengakrabkan polisi dengan generasi milenial diawali oleh aksi heroiknya saat menghadapi beberapa teroris Bom Sarinah di tahun 2016. Saat menghadapi teroris saat itu, Krishna Murti bersama beberapa personilnya mengenakan kaos berkerah bertuliskan "Turn Back Crime" sebagai slogan penyemangat untuk memberantas kejahatan.
Sejak itulah, Krishna Murti berhasil membangun kesadaran publik tentang pentingnya melawan kejahatan dengan gaya kekinian khas anak muda, dan langsung mendapatkan respon positif di masyarakat melalui tagar #KamiTidakTakut.
Melalui slogan sederhana itulah, polisi dan masyarakat kompak bersatu melawan terorisme dan berhasil menghentikan aksi para terorisme tersebut. Tak lama setelah peristiwa tersebut, slogan "Turn Back Crime" kian populer dan menjadi hits di kalangan generasi milenial, dalam bentuk kaos, stiker, gantungan kunci,dan lain sebagainya.
Setelah mempopulerkan slogan tersebut, Krishna Murti baru -- baru ini juga mempopulerkan hashtag baru yakni #BersamaLawanTeroris sebagai wujud gerakan untuk melawan terorisme di sosial media. Melalui postingannya, Krishna mengajak masyarakat untuk bersama -- sama melawan terorisme melalui sosial media, karena pekerjaan teroris tidak hanya terjadi di lapangan, tapi juga di ranah dunia maya.
"TIDAK SEMUA TERORIS BERTUGAS DI LAPANGAN ADA JUGA YANG BERTUGAS DI MEDIA SOSIAL." Begitu isi gambar postingannya disertai hashtag #BersamaLawanTeroris.
Lalu dalam captionnya, Krishna menulis,
"Akhirat itu dicapai dg usaha, ibadah dan doa yg ikhlas. Jangan curang ingin cepat ke akhirat jalan cepat pakai bunuh diri dan bunuh orang segala.... #kmupdates (perhatikan akun2 mereka yg antitoleran, suka kekerasan, suka adu domba, penyebar kebencian, dan penyebar hoax)" tulisnya.
Postingannya yang menginspirasi tersebut langsung mendapatkan respon yang sangat positif dari para netizen, yang sebagian besar tentu saja dari kalangan generasi milenial. Melalui keaktifannya di sosial media inilah, Krishna berhasil membangun image polisi yang ramah sekaligus menginspirasi bagi masyarakat, khususnya bagi generasi muda.