Mohon tunggu...
Elfrida Agustina Simanjuntak
Elfrida Agustina Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Ibu Rumah tangga

aku seorang yang sederhana, ceria dan ambisius. pencinta cerita fiksi dan imajinatif. :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karena Kompasiana Saya Tahu Tuhan Menitipkan Bakat yang Indah

9 Oktober 2015   17:52 Diperbarui: 9 Oktober 2015   17:54 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan menciptakan manusia dengan bakat yang berbeda-beda, ada banyak orang terlahir dengan bakat yang sama namun memiliki level yang berbeda. Tentu level yang dicapai harus melalui pencapaian dengan bekerja keras.
ada manusia terlahir dengan bakat menyanyi, melukis, berbicara depan umum bahkan menulis. namun kemampuan ini tidaklah semata mata terlahir dan langsung dapat merasakannya. Semuanya harus melalui berbagai proses yang sulit. Semakin sulit proses yang dijalani, akan menghasilkan buah yang semakin manis.

Latihan adalah salah satu proses mencapai kemahiran dalam suatu bakat. Tidak ada seorang pun yang langsung dapat melalukan suatu pekerjaan dengan sempurna tampa adanya suatu proses yang dilalui. Bahkan Brian Tracy (penulis favorit saya) harus menerapkan prinsip-prinsip kedisplinan diri agar mampu menulis buku (buku dengan 21 cara pasti menikmati kesuksesan dan kebahagian abadi).

Bercerita awal menulis, biasanya saya hanya menulis cerita tentang perasaan saya. Saya suka mengungkapkan isi hati saya dengan tulisan. Saya menulis sesuatu yang saya anggap berarti untuk ditulis, seperti puisi, cerita pendek dll. Namun tulisan saya masih jauh yang dari namanya “bagus” . seiring berjalannya waktu, keinginnan saya dalam menulis pun terkikis secara perlahan disebabkan keisengan teman-teman saya membaca tampa izin tulisan-tulisan saya, hal tersebut membuat saya malu, dan merasa tidak akan mau menulis lagi ataupun berceita dibuku diary.

beberapa waktu sebelum saya mengetahui kompasiana, selalu ada yang berbisik dalam hati saya untuk menulis. Sempat saya ingin melamar menjadi wartawan agar saya dapat menulis. Sebenarnya tujuan awal saya adalah ingin mencari uang tambahan. Namun bila saya harus bekerja full time maka perkuliahan saya akan berantakan, saya memilih untuk mencari pekerjaan freelance, lama mencari namun tak kunjung dapat pekerjaan yang menyediakan freelance, hampir semua fulltime dan rata-rata memiliki kontrak kerja.

Akhirnya saya tertarik melamar frelance seputar internet, namun sialnya saya, malah saya tertipu dengan iklan menulis artikel diinternet yang katanya dapat mendatangkan duit jutaan rupiah. Pekerjaan ini tidak jelas arah dan tujuannya, padahal saat itu saya telah membayar uang adsminitrasinya. kemudian saya mencoba membuat blog yang katanya dari blog tulisan-tulisan kita dapat mengahasilkan uang, namun saya kurang telaten dalam menggunakan google yang membuat ketertarikan menulis saya menjadi berkurang kembali.

Hingga pada saat saya mengenal Kompasiana dari acara Tanoto Scholar Gatering 2015. Acara pelatihan soft skill penerima beasiswa Tanoto Foundation. Pada hari terakhir pelatihan, kami diperkenalkan dengan kompasiana dalam tema blogging.
saat itu saya baru tahu, bahwa ada media yang menyediakan sarana menulis bagi masyarakat umum.

Hasil sharing oleh mas nurul salah satu kompasioner membuat saya tertarik kembali untuk menulis, terutama menulis di blog.
memang awalnya sangat sulit untuk melaksanakan keinginan itu, namun dorongan dari dalam diri tidak dapat dipungkiri.
Dari acara tersebut saya mengenal kompasiana dan saya mulai tertarik untuk menulis disana. Namun kali ini tujuan saya bukanlah untuk mencari uang. Namun untuk mengasah kemampuan menulis saya. Dan paling penting memanfaatkan masa muda saya untuk hal yang saya sukai dan memiliki manfaat. Kali aja saya dapat dikenal orang dengan menulis.

Awal tulisan saya adalah kami peserta pelatihan soft skill tersebut diminta menuliskan pengalaman selama dalam pelatihan. Berhubung pelatihan yang saya terima sangat bermanfaat dan menarik bagi saya dan dari sana saya mendapatkan pengalaman tak terlupakan akhirnya dengan sangat antusias saya menulis pengalaman saya dan berhasil mengepostnya dikompasiana walau dengan berbagai rintangaan yang saya hadapi untuk mendaftar dikompasiana. Saat itu sangat sulit bagi saya untuk mendaftar. Segala cara saya lakukan hingga mencari tahu di web cara-cara registrasi di kompasiana. Namun akhirnya dengan bantuan teman di akhir-akhir penghujung batas akhir pengeposan tulisan, saya dapat masuk ke kompasiana. Beruntungnya tulisan saya sudah lama saya persiapkan sehingga ketika saya sudah dapat masuk, saya tinggal mempublish nya.

Cerita kedua saya masih sekitar pengalaman saya dengan pelatihan soft skill. Saya begitu tertarik dengan pelatihan soft skill karena dari sana wawasan saya dapat terbuka dan saya mampu berfikir kedepan. Maklum saat dulu saya bersekolah. Saya berasal dari desa, sehingga informasi dan perkembangan zaman  dan tentang dunia luar saya tidak paham. Saya tidak pernah dapat pendidikan pelatihan karakter dan mental semasa sekolah dulu. Namun ketika saya kuliah akhirnya seiring berjalannya waktu saya mata saya mulai terbuka dengan dunia luar.

Dari kompasiana ini saya tergerak untuk menulis kembali.
Karena kompasiana saya sadar akan hal ini.
mungkin dalam diri saya sudah ada bakat atau ketertarikan dalam menulis, namun saya tidak tahu bagaimana menulis dengan benar dan tidak pernah tertarik mengembangkannya. Saya tidak pernah memiliki impian menulis, namun dari kompasiana saya menjadi mengerti seni dari menulis. Saya menjadi paham betapa indahnya menulis. Selain mengasah otak kita untuk berfikir kita menjadi rajin membaca untuk menambah wawasan. Kita menjadi lebih memperhatikan sekeliling karena ada banyak yang dapat dijadikan cerita. Cerita yang dapat menyampaikan pesan moral dan motivasi hidup bagi sesama.

Ternyata dengan menulis kita juga punya teman berbagi walau tidak dengan manusia. Kita dapat menceritakan semuanya dengan tulisan.
Dengan menulis juga, orang lain dapat melihat siapa kita. Kita dapat menyampaikan hal berharga bagi orang lain tampa takut tidak di dengar. Semua itu adalah manfaat dari menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun