Kemudian Prof memasukan monyet C dan monyet C berfikir mengapa monyet berdua hanya terduduk memandang pisang dan tidak memanjat?. Dengan penasaran ia hendak memanjat dan dilarang monyet A dan B “ jangan memanjat itu berbahaya, pokoknya bahaya” jelas monyet A dan B. Monyet C pun tidak berani memanjat. Kemudian monyet A dan B diambil oleh Profesor dan menggantinya dengan monyet D dan E. Monyet D ingin memanjat namun dilarang oleh monyet C, “ jangan memanjat katanya itu berbahaya, pokoknya berbahaya” kata monyet C. Monyet D dengan keinginan yang luar biasa akhirnya mengurungkan niatnya. Monyet E pun hendak memanjat sama halnya dengan monyet monyet yang lain dan dilarang oleh monyet C dan D katanya berbahaya, namun karena rasa percaya diri dan keberanian monyet E dia berkata “ jangankan tiang setinggi itu, dihutan sana, pohon yang lebih tingi dan berbahaya sudah aku panjat” tangkasnya. Akhirnya monyet E pun memanjat tampa disemprot oleh sang profesor dan menikmati pisangnya.
Dari cerita diatas setiap kelompok memiliki pendapat yang berbeda-beda terhadap cerita monyet. “Begitulah kita, memiliki pandangan yang berbeda beda terhadap pokok suatu masalah dan memiliki cara yang berbeda-beda menghadapi masalah”.
Inti dari pembicaraan semua kelompok poin pertama adalah “manusia akan berjuang menghadapi masalah untuk mencapai tujuannya, berusaha dan berusaha, namun ketika masalah itu sudah tidak mampu untuk dihadapi lagi, manusia akan cenderung menyerah walau sebenarnya tujuan itu sedikit lagi akan tercapai bila mau sedikit bekerja keras lagi”. Seperti ditunjukan oleh monyet A dan B berusaha menghadapi tantangan namun pada akhirnya menyerah.
Poin kedua dari cerita diatas adalah “ manusia adalah penyampai informasi”. Apabila ada suatu berita maka manusia akan cenderung menginformasikan berita tersebut keseluruh penjuru dari mulut ke mulut yang dapat mengurangi atau menambah isi berita yang pada akhirnya informasi menjadi tidak jelas.
“Ketika mereka menghadapi masalah terhadap suatu tujuan, mereka akan memberitakan masalah tersebut kepada orang lain. Ada beberapa maksud dari penyampaian informasi ini yaitu untuk melemahkan seseorang yang akan mencapai tujuan yang sama, agar mereka juga ikut menyerah dan yang kedua adalah untuk memberi kekuatan”. Seperti yang dilakukan oleh monyet A dan B terhadap monyet C, yang pada akhirnya monyet C menjadi lemah.” Jadi kiranya sampaikanlah informasi yang bernilai positif”.
Poin ketiga adalah “Manusia cenderung menyerah mencapai tujuan dari informasi yang belum jelas”. Manusia sebagai penyampai informasi sering menyampaikan pesan “katanya” padahal pesan ini tidak tau dari siapa dan bagaimana jelasnya permasalahan. Seperti yang dilakukan oleh monyet C terhadap monyet D, monyet C hanya mengetahui informasi dari monyet A dan B bahwa “itu berbahaya” kemudian Monyet C mengatakan kepada monyet D “katanya itu berbahaya”. Akhirnya monyet C dan monyet D menyerah sebelum berjuang.
Poin keempat adalah “Manusia yang pentang menyerah”. manusia seperti ini hampir jarang ditemui, karena tetap optimis dan berani mengambil resiko walau telah banyak orang yang melarang karena “katanya berbahaya”. “Berani mengambil resiko adalah salah satu karakter dari orang-orang yang pantang menyerah”. Mereka tidak akan menyerah sebelum mencapai tujuan mereka, dan mereka akan gagah berani mengatakan “Masalah lebih berat dari pada ini telah aku hadapi, dan aku tidak akan kalah terhadap masalah yang lebih kecil ini”.
Begitulah kita, kita seperti monyet diatas. kita memiliki karakter dan pemikirann yang berbeda-beda. Cara menghadapi masalah yang berbeda-beda pula. Ada yang menyerah sebelum tujuan itu tercapai karena merasa tidak sanggup. Ada yang menyerah sebelum bertarung. Dan ada pula yang tetap gigih hingga tujuan itu tercapai.
yang manakah kita?
Ya tergantung kita memilih yang seperti apa. Tetap berjuang atau malah menyerah. Don’t Give Up Without a Fight.
Acara pun selesai, kegiatan ditutup dengan bernyanyi dan menari. Para TSA menampilkan kebolehan mereka. Ketika memasuki sesi dance, semua para TSA diajak ikut menari, semua TSA naik keatas panggung dan bergoyang diiringi musik. Goyangan dan sorakan memenuhi arena. Semua tampak bersuka cita tampa terkeculi. Alam Mayang menjadi begitu meriah dengan alunanan musik-musik. Para anak muda meluapkan gairah masa mudanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H