Dlingo - Jumat, 09 Agustus 2019 , Mahasiswa KKN - PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta memberikan pelatihan hidroponik kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Gayam, Desa jatimlyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY.Â
Pelatihan tersebut diharapkan mampu menjadi stimulus bagi KWT Mekar Tani Dusun Gayam, dapat menerapkan Dan mengembangkan hidroponik di Dusun Gayam dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga.Â
Hidroponik merupakan budidaya menanam tanpa tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari pada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Nutrisi Hidroponik merupakan pupuk yang mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman.Â
Nutrisi digunakan sebagai pengganti pupuk pada tanaman bermedia tanah. Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi.
Media tanam dalam sistem hidroponik digunakan sebagai tempat tumbuhnya akar tanaman serta untuk menyangga tanaman agar tanaman menjadi tegak dan kokoh, di Indonesia dikenal beberapa media tanam hidroponik yang umum digunakan seperti Arang sekam, Rockwool, Cocopeat, Spoons/Busa, Perlite, Hidroton, Vermiculite, dan masih banyak lagi media tanam yang bisa dimanfaatkan.Â
Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan menggunakan hidroponik adalah sayuran, toga, dan buah-buahan yang ukurannya tidak besar atau tidak berupa pepohonan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah waktu yang diperlukan untuk panen hanya sebentar atau dalam hitungan bulan.
Kelompok Wanita Tani yang beranggotakan 25 ibu ibu dari berbagai usia itu mengikuti pelatihan hidroponik dari awal hingga akhir. Pada sesi pertanyaan hampir semua bertanya mengenai nutrisi yang digunakan dan bagaimana cara membuat nutrisi?Â
Hingga kandungan nutrisi AB MIX itu apa saja? Elfrian fajar dan Lulu' octa yang merupakan mahasiswa  jurusan agroteknologi sebagai narasumber menanggapi dengan sederhana berdasarkan pemahaman yang mereka dapatkan dibangku kuliah.Â
Menurutnya AB MIX sulit dibuat secara manual karena membutuhkan alat atau teknologi yang canggih, sehingga berbagai unsur hara baik makro dan mikro seperti Nirogen (N), Kalsium (Ca), Fospor (F), Magnesium (Mg), Sulfur (S) Â Besi (Fe), Boron (B), Mangan (Mn), Kopper (Cu), Malibdenum (NaMo) dapat tersedia dapat tersedia dalam bentuk seperti ini pungkasnya (sambil menunjuk contoh nutrisi yang di bawanya).Â
Akan tetapi dia memberikan alternatif untuk pemenuhan nutrisi tanaman yaitu dengan menggunakan POC dari rebung atau tunas bambu sebagai pengganti nutrisi AB MIX.Â
Acara ini dibuka oleh ketua KWT Mekar Tani yaitu ibu Nazilatusnaini beliau mengatakan "Dengan adanya pelatihan tentang budidaya tanaman hidroponik diharapkan Ibu-ibu kelompok tani dapat menerapkannya di sekitar rumah masing-masing. Hal itu kita bisa realisasikan dengan memanfaatkan steropoam bekas buah atau botol - botol bekas untuk meminimalisir dana.Â
Dan kami harapkan mas-mas dan mba-mba KKN tidak hanya hari ini members penjelasann tetapi bisa memberikan bimbingannya hingga menanam dengan inovasi hidroponik benar-benar bisa dijalankan atau terealisasi di dusun gayam ini. Bagi kami hidroponik merupakan hal baru yang kami dapatkan dan semoga ini bisa menjadi stimulus bagi kami untuk mengembangkan pemahaman yang mas dan mba berikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H