Pada tahun ini Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang saya ikuti berada di Kabupaten Jember yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dan Karesidenan Besuki Raya. KKN kali ini dilaksanakan di daerah masing -- masing dimana berjudul KKN Back To Village (BTV). KKN Back To Village sendiri sudah memasuki periode ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun lalu.
Pada KKN kali ini saya memilih desa saya sendiri yaitu Kelurahan Tegal Besar tepatnya di Kecamatan Kaliwates. Jumlah penduduk yang berada pada Kelurahan Tegal Besar sendiri kurang lebih berjumlah 35.354 penduduk. Â Kelurahan Tegal Besar masih terletak di tengah Kabupaten Jember.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini sedikit berbeda dengan program KKN yang pernah dilakukan di tahun -- tahun sebelumnya.Â
Program KKN yang awalnya menerjunkan mahasiswa secara berkelompok ke desa -- desa yang membutuhkan adanya perubahan sehingga dapat membantu kemajuan desa baik dari segi perekonomian, lingkungan, maupun pendidikan pada tahun ini masih tidak dapat dilaksanakan.Â
Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kasus pandemi Covid-19 sehingga lebih baik KKN ini dilaksanakan di desa masing -- masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang baik dan ketat untuk mencegah cluster baru penyebaran Covid-19. Pandemi ini sendiri telah menghambat banyak sekali kegiatan sektor yang ada di seluruh negara terutama pada Kabupaten Jember. Dari sektor perekonomian, kesehatan, pendidikan, industri, dan masih banyak lagi.
Di masa pandemi Covid-19 ini saya menyoroti dampak yang terjadi di sektor pendidikan. Beberapa sekolah -- sekolah dari jenjang SD/Sederajat sampai SMA/Sederajat harus melakukan pembelajaran secara online dimana hal ini memiliki dampak positif dan negatif untuk mereka. Dampak positif dari diberlakukannya sekolah online ini adalah guna mencegah penularan virus Covid-19.Â
Tidak hanya dampak positif tetapi dampak negatif pun dirasa banyak sekali bermunculan karena adanya kebijakan ini, seperti orang tua yang mengaku kesulitan dalam membimbing anak -- anak mereka melakukan pembelajaran online, anak -- anak yang kehilangan kesempatan untuk berinteraksi sosial dengan teman sebaya, dan literasi anak yang semakin berkurang.
Dengan latar belakang masalah yang dihadapi oleh anak dan orang tua di sektor pendidikan selama pandemi berlangsung, saya disini mengambil program tematik yaitu Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19.Â
Berdasarkan diskusi yang telah saya lakukan dengan orang tua dan anak mereka, pemasalahan yang paling menonjol adalah anak mudah merasa lelah dan pembelajaran yang di dapatkan di sekolah tidak benar -- benar dipahami karena lingkungan yang tidak mendukung.Â
Orangtua sendiri juga tidak dapat berbuat banyak karena keadaan yang memang tidak memungkinkan untuk diadakannya pembelajaran secara offline.Â
Dari progam ini saya berharap dapat membantu orang tua anak dalam membimbing pembelajaran secara online dan dapat meningkatkan literasi anak dengan inovasi -- inovasi yang menarik sehingga anak tidak merasa bosan dan tertekan dalam melakukannya.