Mohon tunggu...
Silvester Elfira Eka Prahesty
Silvester Elfira Eka Prahesty Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pola asuh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pola Asuh Otoriter terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

21 Juni 2023   09:59 Diperbarui: 21 Juni 2023   10:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, bahwa pola asuh orang tua dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak yang sedang belajar berinteraksi dengan orang lain yang seimbang dengan aturan sosial di lingkungan. Perkembangan sosial emosional anak satu diantaranya diakibatkan oleh faktor keluarga. Dimana keluarga sebagai penentu anak dalam bersikap, bertingkah laku, dan sebagai perkembangan kepribadian anak, satu diantaranya yang ada yakni pola asuh yang diimplementasikan orang tua kepada anaknya. Jika implementasi pola asuh yang tepat diharapkan akan memberikan bimbingan kepada anak agar mampu bersosialisasi di lingkungan sekitarnya.

Pola asuh yang diterapkan setiap keluarga tentunya berbeda antara keluarga ke keluarga lainnya. Hal tersebut penting untuk kita ketahui karena latar belakang dan faktor pendidikan menyebabkan perbedaan pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya. Oleh karena itu, mari kita bahas mengenai salah satu jenis pola asuh otoriter menurut Baumrind (dalam Mahmud,dkk 2013:150-151).

Pada pola asuh otoriter yang diimplementasikan orang tua pada anak yang memperlakukan peraturan secara ketat. Dimana orang tua menginginkan anaknya sesuai dengan harapan mereka. Pola asuh otoriter ini memiliki ciri-ciri ketika anaknya melakukan kesalahan orang tua akan memberikan sebuah hukuman, anak diminta untuk selalu mematuhi perintah dengan tidak menghargai kerja dan usaha yang dilakukan anak, memberi batasan kegiatan yang akan dilakukan anak, orang tua melakukan sesuatu yang memaksa tanpa mau dikritik oleh anak, anak harus mengikuti perintah orang tua dan tidak dapat membantah perintah orang tuanya, anak tidak mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan apa yang menjadi keinginannya yang ia inginkan ,dan ia rasakan. Serta pujian terhadap anak yang didik otoriter tidak pernah mendapatkan pujian.  

Hal tersebut penting untuk kita ketahui bahwa pengaruh pola asuh otoriter yang tidak atau jarang disadari oleh orang tua yaitu ketika anak yang tidak betah duduk berlama-lama dengan orang tua. Tentunya saat anak tumbuh dewasa normal bagi anak untuk keluar rumah. Namun seharusnya ketika mereka pulang ke rumah, mereka juga betah untuk bersama dengan orang tua. Namun sebaliknya anak sekarang tidak betah berlama-lama dengan orang tua.. Hal tersebut karena banyak orang tua yang memberikan terlalu banyak nasehat pada anaknya tanpa diberi kesempatan menyampaikan apa yang dirasakan, apa yang menjadi pikirannya dan menjadi keinginannya. Sehingga implementasi pola asuh yang tidak tepat menjadikan anak tidak mempunyai daya tahan mental yang baik terhadap pengaruh di lingkungan yang buruk.

Selain itu, pengaruh pola asuh otoriter terhadap perkembangan sosial-emosional anak tidak mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan, hilangnya rasa percaya diri, mengalami gangguan belajar, sulit mengendalikan emosi, sulit untuk bertanggung jawab, sulit berkomunikasi dengan orang lain dan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. .

Maka pola asuh otoriter mampu memberikan dampak yang tidak baik terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Tidak hanya dampak terhadap kepribadian anak dalam lingkungan keluarga, melainkan juga lingkungan pendidikan dan sosialnya. Tindakan menyiapkan diri dengan belajar mengenai pengasuhan yang tepat sebelum mempunyai anak maupun sudah memiliki anak sehingga orang tua memiliki pengetahuan terkait pola asuh yang  tepat untuk diterapkan, supaya tidak menerapkan pola asuh yang membuat anak mengalami perkembangan yang buruk. 

Daftar referensi:

Novianty, A. (2017). Pengaruh pola asuh otoriter terhadap kecerdasan emosi pada remaja madya. Jurnal Psikologi, 9(

Hidayati, N. I. (2014). Pola Asuh Otoriter Orang Tua, Kecerdasan Emosi, dan Kemandirian Anak SD. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(01).

DHIU, K. D., & FONO, Y. M. (2022). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. EDUKIDS: Jurnal Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 56-61. 

Solihah, S., Ali, M., & Yuniarni, D. (2020). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial emosional anak di TK Mujahidin Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 10(9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun