tawa riuh menggema di taman bermain
berbagai wahana tak luput dari tubuh-tubuh mungil
dua pasang mata menatap penuh siaga juga senyum tulus
pancaran bahagia jelas tampak pada sekolompok manusia berbeda usia
sementara dikejauhan seorang gadis kecil menatap penuh damba
bibirnya tersungging menertawakan kesendiriannya
menikmati perannya sebagai figuran diantara riuh
sebab rumahnya sejak awal sudah rapuh
sejak saat itu pintanya cukup sederhana
menuntut mesra pada dua pasang manusia yang ia sebut rumah
meski ia sadar inginnya hanya akan menjadi lara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!