Tempat yang dulu selalu menjadi pulang paling nyaman
Peluk paling hangatÂ
Sapa paling romantis
Menjelma bintang-bintang yang sulit untuk digapaiÂ
Dan kini yang kusebut rumah memilih jalannya masing-masing
Mungkin raganya masih sama
Tetapi tak ada lagi senyum yang sederhana
senyum yang ikhlas
senyum yang hangat
Lantas seperti apa aku memaknai kata pulang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!