Mohon tunggu...
elfira mahmud
elfira mahmud Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menekan Angka Buta Huruf di Indonesia

5 Februari 2023   16:46 Diperbarui: 5 Februari 2023   16:54 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tingkat butu huruf atau buta aksara di Indonesia masih membutuhkan perhatian khusus. Pasalnya hingga saat ini masih terdapat 6 provinsi yang masih  memiliki angka buta aksara yang cukup tinggi. Beberapa provinsi tersebut yakni Provinsi Papua yang merupakan daerah dengan buta huruf tertinggi kemudian di susul oleh Nusa tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat. Kasus buta huruf ini di dominasi oleh daerah-daerah yang berada di Indonesia Timur, sehingga bisa dikatakan pendidikan di Indonesia belum merata. 

Tingginya kasus buta huruf berdampak pada rendahnya literasi di Indonesia, yang mana untuk bisa menumbuhkan minat literasi terlebih dahulu mengatasi permasalahan yang mendasar ini. Beberapa penyebab buta huruf diantaranya kurangnya tenaga pendidik di daerah-daerah pelosok. Kurangnya tenaga pengajar di daerah pelosok hingga saat ini masih belum terselesaikan, masih banyak keluhan-keluhan tentang suka duka pengajar di pelosok yang harus menangani banyak siswa di daerah dengan jumlah guru yang sedikit. 

Kemudian kemiskinan yang mengakibatkan banyak anak-anak putus sekolah, bahkan tidak merasakan bangku sekolah sama sekali.  Selain itu, rendahnya motivasi dan kesadaran orang tua dan anak untuk pentingnya pendidikan sehingga sekolah tidak lagi menjadi kebutuhan. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu memaksimalkan tenaga pengajar di daerah pelosok dan memperhatikan kesejahteraan guru-guru di daerah. Kemudian memaksimalkan bantuan pendidikan bagi anak-anak dari keterbatasan ekonomi, sehingga tidak ada lagi kasus putus sekolah karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan. Selanjutnya, sosialisasi tentang pentingnya pendidikan agar orang tua maupun anak-anak menyadari manfaat dari belajar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun