3. Peningkatan penerimaan devisa negara - Ekspor pasir juga memiliki dampak positif, di antaranya mampu meningkatkan penerimaan devisa negara. Hal ini dapat membantu negara dalam membiayai program-program pembangunan, termasuk infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan sebagainya. Peningkatan penerimaan devisa ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4. Kerusakan infrastruktur lingkungan - Proses penambangan pasir untuk diekspor juga dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur lingkungan, seperti terjadinya erosi pantai dan pendangkalan sungai yang dapat menyebabkan banjir bandang. Selain itu, kegiatan ekspor pasir dapat merusak lingkungan hidup, mengurangi kualitas udara, serta memicu terjadinya konflik sosial antara masyarakat dengan perusahaan yang melakukan ekspor pasir.
5. Penelantaran kesejahteraan masyarakat - Dampak lain dari ekspor pasir adalah terjadinya penelantaran kesejahteraan masyarakat, khususnya kalangan nelayan dan masyarakat pesisir. Ekspor pasir sendiri tidak menghasilkan banyak lapangan kerja, sehingga kemungkinan besar akan memengaruhi perekonomian lokal. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil langkah-langkah pengganti untuk membuat masyarakat lokal agar tidak tergantung pada hasil panen pasir sebagai mata pencaharian mereka.
Demikian lima dampak yang perlu diperhatikan dari kebijakan ekspor pasir. Meskipun banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam mengambil satu kebijakan, pemerintah dan masyarakat harus berupaya untuk memaksimalkan manfaat ekspor pasir, tetapi dengan tetap memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H