4. Ripple (XRP): Ripple adalah platform pembayaran global yang menggunakan teknologi blockchain untuk memfasilitasi transaksi antara bank dan lembaga keuangan lainnya. XRP adalah mata uang kripto yang digunakan di platform Ripple, dan berfungsi untuk memfasilitasi transaksi antar mata uang dan membayar biaya transaksi.
5. Tether (USDT): Tether adalah mata uang kripto yang didesain untuk mengikuti nilai dolar AS secara ketat. Tether digunakan oleh banyak pengguna kripto untuk menghindari fluktuasi harga yang sering terjadi pada mata uang kripto lainnya.
6. Binance Coin (BNB): Binance Coin adalah mata uang kripto yang digunakan di platform perdagangan kripto Binance. BNB digunakan untuk membayar biaya transaksi dan mendapatkan diskon pada biaya perdagangan di platform Binance.
Itulah beberapa contoh jenis mata uang kripto dan fungsinya. Namun, perlu diingat bahwa pasar mata uang kripto sangat fluktuatif, dan nilai mata uang kripto dapat berubah secara dramatis dalam waktu singkat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan memahami risiko sebelum membeli atau menggunakan mata uang kripto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H