Kedua pendidik perlu dilatih untuk mengenali bias dalam materi ajar dan mengajarkan siswa untuk melakukan analisis kritis terhadap teks. Dengan cara ini, siswa tidak hanya menjadi penerima informasi pasif tetapi juga agen aktif dalam membangun pengetahuan mereka sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa buku pelajaran bahasa Indonesia bukan sekedar alat untuk mengajar bahasa tetapi juga merupakan media yang memiliki kekuatan untuk membentuk pemahaman siswa terhadap dunia di sekitar mereka titik melalui analisis wacana kritis kita dapat memahami bagaimana kekuasaan bahasa dan pengetahuan saling terkait dalam konteks pendidikan. Dengan kesadaran ini, kita dapat mendorong perubahan menuju sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif bagi semua siswa di Indonesia.Â
Dengan demikian, penting bagi kita untuk terus melakukan refleksi dan evaluasi terhadap materi ajar yang digunakan di sekolah-sekolah agar pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan budaya di sekitarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI