3 Juli 2024 pukul 20.36 WIB, seperti angin yang merongrong kabar kedukaan menyebar keseluruh penjuru, pulangnya Almh. Dr. Ade Iriani, M.M pada pukul 18.35 WIB. Mendengar kabar yang hanya lalu-lalang di grup rasanya sungguh tidak percaya, sebab sebelum dan sesudah kembali dari Singapore-Malasyia (Studi Tour MAP 23) Almh yang sering disapa dengan berbagai julukan: "Ibu Ade., Mom Ade.," selalu terlihat vit dengan senyumannya yang selalu merangkul semua orang sebagai rekan kerja, mahasiswa, keluarga bahkan siapapun yang tidak dikenalnya. Beliau adalah sosok ibu yang sungguh sangat merangkul, memberikan dorongan dari belakang dan memberikan teladan di depan (Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani). Saya pikir semua orang yang mengenal beliau setuju dengan apa yang saya katakan, beliau tak pernah diminta dipanggil Mom atau Ibu tetapi karena cinta kasihnya yang terpancar dari hidupnya membuat julukan itu selalu khas pada dirinya.
Sedikit berceritera, saya sendiri mengenal Ibu (sapaan khas dari saya) hampir setahun. Sejak 2023 ketika mengambil bagian dalam keluarga besar Magister Administrasi Pendidikan UKSW, mulai dari pra-kuliah sampai kelas saya selalu mendapatkan bagian untuk menimba ilmu dari Beliau yang sungguh luarbiasa. Ibu tidak hanya dikenal karena cinta kasihnya yang merangkul tetapi juga dari kelas-kelasnya yang "adem ayem", menyenangkan, mengencangkan, mengakar, bahkan premium. Selalu ada ceritera di setiap kelas, selalu ada motivasi disetiap ruang, selalu ada "gumul" untuk pendidikan Indonesia yang membutuhkan perhatian serius baik dari Timur sampai ke barat Indonesia.
Pengalaman turun langsung membuat beliau selalu mendorong kami para "pemimpin" (ucapan khas beliau) baik nanti sebagai pimpinan sekolah, manajer sekolah, pimpinan instansi pendidikan, apapun pekerjaan kita nanti, "gelisah terhadap mutu pendidikan Indonesia harus mandarah daging" sebab pendidik itu selalu gelisah ketika ada yang keliru, ketika ada yang tak sesuai jalur, pendidik itu tak berdiam diri lantang menyampaikan yang salah dengan bertindak yang benar. Kalau hari ini pendidikan Indonesia masih dalam badai pergumulan, tugas semua kita adalah bersama-sama berdoa di dalamnya dan mengerjakan apa yang kita doakan lewat tanggungjawab anugerah yang Tuhan berikan terhadap kita. Kalau bahasa Beliau "itu You semua punya tugas" beliau tidak hanya lugas pada setiap ilmunya beliau pun sellau melakoninya dalam keseharian hidup seorang Ibu., Mom Ade.
Ya itulah kenyataan yang saya dan rekan-rekan MAP rasakan. Saya pikir untuk bagian ini semua kita punya label yang khas untuk Beliau dan pasti punya pengalaman (yang saya tau Mom Ade juga mengajar pada Fakultas Teknologi Informasi) yang sungguh luarbiasa bersama beliau. Oleh sebab itu tak berlebihan judul dari ungkapan cinta ini ialah "Kasih Ibu Sepanjang Masa". Siapapun yang melihat beliau akan selalu merasakan kasih yang nan tulus dan mendalam. Kasih yang merangkul, kasih yang memanusiakan manusia, kasih yang tidak pernah memandang perbedaan, kasih yang berani menegur jika keliru, kasih yang berani memberi solusi ketika bingung, kasih yang memberdayakan dalam hiruk pikuk, kasih yang memberi terang ditengah gelap, kasih yang hidup dari hati, kasih yang nyata dalam lakoni hidup seorang Ibu., Mom Ade.
Hormat kami padamu, kau pendidik sejati yang selalu kami gugu dan senantiasa kami tiru. Hidupmu pengabdianmu tak dapat dihitung dengan waktu dan apapun. Karyamu abadi, naradidikmu kan berseri, kau memang telah pergi, namun cintamu selalu berseri, abadi tak lekang waktu. Kau telah menanam apa yang harus kau tanam, dan Tuhan Sang Guru Gembala Yang Agung akan memberikan tuaianmu kepadamu. Selamat Jalan Sang Pendidik Sejati, Selamat berziarah dalam keabadian, akan selalu ada rindu untukmu Sang Ibu, Sang Mama, Sang Mom Ade.
Abadilah bersama Kasihmu yang Sepanjang Masa" RIP Dr. Ade Iriani, Manongga, M.M.
Salatiga, 4 Juli 2024, hormat naradidikmu: Elsa K. Filimdity (penulis)
