Bawa (Baba Wane), sebuah brand yang dikenalkan oleh seorang ASN Milenial asal Maumere, Charolus Luanga Saka. Dengan tajuk "Bawa Deng Cinta" ia memulai usaha kecilnya itu di tahun 2019.
"Biasanya orang bilang mulai saja dulu, itu membuat saya memberanikan diri dan menghilangkan rasa gengsi untuk membangun suatu usaha kecil. Saya sadar potensi uang dan skill untuk berwirausaha itu ada, sehingga perlahan saya merintis usaha kecil, salah satunya usaha madu dengan brand Baba Wane" ujar pemuda yang akrab disapa Carlos.
BAWA ( Baba Wane) sendiri memiliki filosofi yang dalam tentang kearifan local. Baba Wane terdiri dari dua kata yang memiliki arti Kakek dan Madu, Carlos menjelaskan memilihan nama brand BAWA ( Baba wane ) sesungguhnya ingin menonjol sosok petani madu.
"Dibalik semua itu, ada usaha jeripaya petani , sehingga semua itu harus kita syukuri dan dimanfaatkan dengan bijak. Spirit-spirit y para petani ini yang harus dilanjutkan semua orang" Ujar Carlos.
Melalui BAWA, Carlos ingin memantik orang muda terkhusus di Kabupaten Sikka, untuk melihat potensi yang ada di daerah dan peka terhadap peluang yang ada.
"Teman-teman muda , ayo kita harus bikin produk. Sekecil apapun, kita harus bisa merubah mainset kita dari konsumen ke produsen" tegas Carlos.
Pemasaran
Carlos menyebutkan pemasaran BAWA menjangkau beberapa daerah di Indonesia.
"Kalau ekspansi pasar itu, selain Jakarta,Labuan Bajo,Kupang juga lokal Maumere. Tahun 2020 saya kirimkan 120 botol madu ukuran 300 ml ke Jakarta,penghasilan sembilan jutaan " ujar Carlos.