Kata burnout sudah tidak asing lagi bagi generasi muda zaman sekarang atau biasa kita sebut sebagai Gen Z. Banyak dari mereka yang menggunakan kosakata ini dalam percakapan sehari-hari dan mengaitkannya dengan tugas dan aktivitas yang mereka jalani. Sebenarnya apasih yang dimaksud dengan burnout dan mengapa banyak generasi muda, khususnya para mahasiswa yang sering mengeluhkan burnout?
Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat stres berkepanjangan dan tekanan yang terus-menerus. Mahasiswa sering kali rentan mengalami burnout karena berbagai tuntutan akademik, sosial, dan pribadi. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kinerja akademik, tetapi juga kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.
Masa peralihan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) ke perguruan tinggi adalah periode yang penuh tantangan bagi sebagian besar mahasiswa. Mereka sering kali menghadapi berbagai tekanan, mulai dari adaptasi dengan lingkungan baru, tugas-tugas kuliah yang semakin sulit, hingga pengeluaran atas kebutuhan.Â
Khususnya bagi mahasiswa yang hidup di perantauan, mereka mengalami perubahan kehidupan yang signifikan. Pindah ke tempat baru dan jauh dari orang tua mengharuskan mereka untuk melakukan penyesuaian mental dan emosional.
Mahasiswa dituntut untuk harus belajar mengelola waktu secara mandiri, menghadapi beban studi yang lebih berat, dan membangun jaringan pertemanan di dalam maupun di luar kampus.Â
Selain itu, mereka juga harus aktif berpartisipasi dalam kehidupan kampus, seperti mengikuti organisasi mahasiswa, menyeimbangkan kehidupan akademik dengan kegiatan di luar akademik, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan mengatasi rasa homesick seorang diri.
Hal-hal tersebut adalah sumber tekanan bagi mayoritas mahasiswa sehingga mereka mengalami stres pada masa transisi ini. Stres adalah respons alami terhadap perubahan ini, maka dari itu diperlukan manajemen stres dan dukungan yang tepat untuk menjalani masa perkuliahan dengan lebih baik.
Tanda-Tanda Burnout
Untuk mengatasi burnout, terdapat tanda-tanda yang harus diketahui sebagai berikut:
1. Kelelahan yang BerlebihanÂ
Merasa lelah secara fisik maupun mental, meskipun telah beristirahat dengan cukup.
2. Penurunan KinerjaÂ
Sulit berkonsentrasi dan produktivitas menurun, sehingga hasil belajar tidak maksimal.
3. Perubahan pada emosional
Mudah terpancing amarah, mengalami kecemasan, dan merasa putus asa.
4. Kehilangan Minat dan Motivasi
Tidak lagi tertarik dengan kegiatan atau hal-hal yang sebelumnya digemari.
5. Gangguan Kesehatan
Mengalami sakit kepala, insomnia, gangguan pencernaan, dan gangguan kesehatan lainnya.
Strategi Mengatasi Burnout
Berikut adalah beberapa strategi atau cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi dan mencegah burnout:
1. Manajemen Waktu yang Efektif
Mengatur waktu dengan baik adalah kunci untuk mencegah burnout. Manajemen waktu dapat dimulai dengan menyusun jadwal harian atau mingguan yang realistis dengan kapasitas individu mahasiswa. Mencakup waktu untuk belajar, tugas, istirahat, dan aktivitas rekreasi.
2. Menetapkan Prioritas
Prioritaskan untuk fokus menyelesaikan tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu. Jangan ragu untuk menolak kegiatan atau komitmen yang berlebihan dan hindari membebani diri dengan tanggung jawab yang tidak perlu.
3. Istirahat Cukup dan Berkualitas
Beristirahat tidur malam minimal 7-8 jam setiap hari untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Jangan lupa menyempatkan istirahat 3-5 menit di sela-sela sesi belajar untuk menghindari kelelahan mental.
4. Menjaga Kesehatan Fisik
Olahraga teratur 3-4 kali seminggu dengan aktivitas, seperti jogging, bersepeda, atau senam untuk meningkatkan mood. Diimbangi dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang tinggi serat dan kurangi makanan dengan gula berlebih.
5. Membangun Dukungan Sosial
Jangan ragu untuk menceritakan bagaimana perasaan dan pengalaman yang dialami kepada orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga. Bergabung dengan organisasi atau klub di kampus untuk membangun relasi baru dan lebih terhubung dengan mahasiswa lainnya.
6. Memberikan self-reward
Mengisi ulang energi di sela-sela padatnya kegiatan untuk bersantai dan melakukan aktivitas ringan, seperti membaca, menonton film, atau kegiatan lain yang disukai sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri.
Burnout merupakan kondisi serius yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental mahasiswa. Melalui dukungan yang tepat dan strategi yang efektif, padatnya kehidupan perkuliahan yang dijalani oleh mahasiswa dapat memberikan pengalaman yang berkesan, memperkaya wawasan, dan membentuk karakter mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H