Mohon tunggu...
Elfathir Fatikhin
Elfathir Fatikhin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mendengar dengan Hati, Melihat dengan Nurani

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

SMI Expressa, Mimpi yang Nyaris Sempurna

22 April 2015   10:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429674804297583751

[caption id="attachment_411729" align="aligncenter" width="422" caption="Uji Coba SMI Expressa oleh Presiden Soeharto"][/caption]

Lagi ngubek-ngubek koleksi majalah lama, eh tiba-tiba nemu poto yang menarik, poto tentang presiden Soeharto sedang mengendari sebuah sepeda motor didampingi para ajudan beliau.

Dengan latar belakang pabrik Federal Motor (sekarang AHM) di wilayah Sunter, Jakarta Utara, pada saat launching

Sepeda Motor yang diklaim buatan Indonesia pertama ini.

Melihat tampilan sekilas dari gambar tersebut cukup menarik modelnya, bentuk headlampnya mengingatkan pada motor tunggangan guru saya waktu SMA, Yamaha Camp.

Saya coba telusuri mbah gugel dan nemu beberapa artikel yang menulis tentang motor nasional ini. Seperti situs indonesia-success-stories.blogspot.com dan motorplus-online.com cukup dalam mengupasnya.

Konon seperti ditulis disitus-situs tersebut diatas dahulu kala, 19 tahun yang lalu Sejarah telah membuktikan kalau para insinyur-insinyur kita dibawah naungan PT Federal Motor (sekarang AHM- Red) sanggup menghasilkan protipe sendiri melalui proyek dilabel SMI alias Sepeda Motor Indonesi.

Bermodalkan mesin tipe MCB 100 yang merupakan pemberian Honda Motor Company atas permintaan presiden Soeharto melalui kebijakannya tentang keharusan transfer teknologi bagi perusahaan industri otomotif yang beroperasi di Indonesia.

Pada kurun waktu 1995-1996 hanya dibikin 1 prototipe dan masuk ke 1996-1997 bisa dibikin 19 prototipe. Periode September 1997 resmi lahir motor yang diberi nama oleh presiden Soeharto yang hadir dalam acara tersebut dan memberikan nama, Expressa yang merupakan kependekan dari Expresi Bangsa atau Expresi Anak Bangsa.

Untuk memenuhi kebutuhan sampai produksi motor nasional, Para insinyur dari SMI juga terus melacak vendor komponen, terutama kelistrikan. Hasil dari pencarian didapat calon suplier komponen dari Cina dan Taiwan. SMI melacak ke seluruh industri komponen di Taiwan dan Cina Utara-Selatan.

Pengembangan SDM pun dilakukan pihak tim SMI. Beberapa orang melakukan penjajakan ke AVL, yang bermarkas di Austria.

Hitung-hitungan Expressa enggak sekadar merancang dan memformulasikan material. Tapi juga sampai kepada tahap penentuan on the road (OTR) dan strategi pemasarannya siap dilaksanakan. Karena motor nasional, pemasarannya harus merakyat.

Tapi sayang mimpi yang nyaris sempurna itu tiba-tiba buyar oleh krisis ekonomi yang melanda negeri ini pada rentang 1997-1998. Perekonomian Indonesia terguncang hebat, krisis berlanjut ke ranah politik, lahirlah reformasi yang menuntut Pak Harto turun.

Seiring dengan lengsernya Pak Harto dan perekonomian Indonesia yang berada dititik nadir, terhenti pulalah mimpi Indonesia memiliki sepeda motor nasional sendiri dan sampai sekarang mimpi itu tetap menjadi mimpi, entah kapan menjadi kenyataan.

by elfathir_@Gulaklapa

sumber: GulakLapa Blog, Majalah D&R, indonesia-success-stories.blogspot.com dan motorplus-online.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun