Demikian salah seorang anak dari Nyonya Tan memberi penjelasan.Â
"Apakah beliau mengonsumsi atau menghindari makanan tertentu?" Karena belum puas, saya bertanya lagi.Â
"Soal makan, Mama tidak rewel. Tapi cenderung menyukai buah dan sayur. Sejauh ini tidak menghindari makanan tertentu. Mama jarang sekali mengeluh sakit. Kalau pun kurang enak badan, paling-paling minum vitamin dari dokter, setelah itu kondisinya akan baik kembali."
Sungguh, saya speechless mendengarnya. Apalagi ketika Nyonya Tan mengangguk-anggukkan kepala, membenarkan apa yang dituturkan oleh anak-anaknya sembari mengumbar senyum.Â
Jadi itu, ya. Segera saya ingat dan kantongi. Rahasia sehat dan bugar di usia lanjut ternyata ini; aktif bergerak (olahraga), mandiri, suka buah dan sayur, berjemur di bawah sinar matahari, menyalurkan hobi, minum vitamin, dan murah senyum.Â
Oh, iya. Sebenarnya ada satu rahasia yang tidak disebutkan oleh anak-anak Nyonya Tan. Tapi saya bisa merasakannya. Yakni, Nyonya Tan terlihat awet muda karena hidupnya bahagia dikelilingi oleh keluarga dan orang-orang yang penuh perhatian dan kasih sayang.Â
Sepeninggal Nyonya Tan, tidak afdol rasanya jika tidak membahas perihal rahasia sehat dan bugar ini bersama dokter. Saya menyebutnya diskusi kecil.Â
"Dokter, selain faktor pola hidup dan pola makan, apakah ada faktor lain sehubungan dengan kondisi kesehatan lansia sehingga mereka mampu melampaui batas usia yang cukup panjang?" Saya membuka pembicaraan.Â
"Ada Lik. Faktor genetik dan pola pikir."