Serintik hujan tersangkut di sudut malam
Meringkuk di antara rerimbun daun yang saling peluk
Sesekali ia mencuri dengar percakapan antara angin dan rembulan yang terjatuh; tentang hati seorang perempuan
Yang sulit dipahami
Bahkan oleh sepandai-pandai seorang lelaki
Hujan masih tersangkut di sudut malam
Menunggu pagi datang, menjemputnya, mengantarnya kembali ke negeri para peri
Untuk kelak diturunkan lagi menjadi serintik hujan yang lebih elegan
Yang tak lagi terperangkap di sudut malam
Melainkan di sudut mata seorang perempuan
Perempuan yang sibuk berkelahi dengan perasaannya sendiri
Perempuan yang tak tahu harus bagaimana menerjemahkan cinta yang terlanjur singgah, yang terkadang absurd dan jauh dari kata logika
***
Malang, 29 Desember 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H