Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan Terakhir

18 November 2023   04:46 Diperbarui: 18 November 2023   05:19 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Operasi yang kujalani berjalan lancar dan sukses. Tentu saja aku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengupayakan kesembuhanku. Khususnya kepada sang pendonor mata--- yang ketika kutanyakan kepada Dokter siapa orangnya, jawabannya membuatku shock dan menangis. 

"Suster Rin punya penyakit jantung bawaan, Sam. Kemarin sebelum mengembuskan napas terakhir, ia berwasiat kepada keluarganya jikalau ia ingin mendonorkan kedua kornea matanya. Dan, pilihannya jatuh kepadamu."

***
Matahari pagi membangunkan tidur kami---aku dan Ann yang sangat singkat. Sebelum meninggalkan kamar, Ann mengecup lembut ujung hidungku. Membiarkan rambutnya yang panjang tergerai menyapu wajahku yang kusut. 

Aku beranjak dari tempat tidur. Membersihkan sisa lilin di atas meja. Sesekali pandanganku jatuh pada kursi yang semalam diduduki oleh Rin. Kuraih selembar tisu. Lalu menyeka ujung meja yang ternoda oleh sesuatu. Sesuatu yang kuyakini sebagai air mata Rin. 

Ya, Rin semalam menangis tergugu manakala aku berhasil memeluk tubuhnya. Tubuh yang selama ini tak bisa kusentuh. 

"Sam, maafkan aku, ya. Saat di rumah sakit dulu aku tidak segera menjawab perasaanmu." Rin balas memelukku. Sangat erat. Hingga aku bisa merasakan tubuhnya yang semula ringan dan kosong, perlahan berisi dan memadat. 

"Ini pertemuan kita yang terakhir, ya, Sam. Sebab dengan menunjukkan wujud tak kasatku di hadapanmu, ada sanksi yang harus kutanggung. It's okay. Aku senang kok bisa melakukannya." Mata Rin berkaca-kaca. Aku sontak membenamkan wajahnya dalam-dalam di dadaku.  

Selanjutnya, aku tidak mampu mencegah ketika tubuh Rin perlahan memudar lalu berubah menjadi sosok kucing hitam yang melompat secara tiba-tiba. 

Mengagetkan Ann. 

***

Malang, 18 November 2023
Lilin Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun