Lihatlah! Badut-badut politik mulai turun di jalanan. Bersembunyi di balik topeng kepalsuan. Mereka menari, berdansa, sembari memekikkan yel-yel mimpi dan janji-janji menggiurkan.Â
Ada yang berjanji (jika terpilih nanti) harga-harga yang melambung tinggi akan diturunkan. Ada yang berjanji membebaskan uang pendidikan (sekiranya kursi empuk kelak didapatkan).Â
Begitulah. Selalu. Di setiap pancawarsa negeri ini mendadak bermetamorfosa. Baliho-baliho dan panggung-panggung retorika digelar sedemikian rupa. Lampu-lampu bernuansa pencitraan menyorot wajah-wajah yang seolah-olah titisan para dewa.Â
Oh, negeriku. Tempat paling nyaman bagi badut-badut politik bereinkarnasi. Sebab satu tumbang, seribu bakal tumbuh menggantikan.Â
***
Malang, 7 November 2023
Lilik Fatimah Azzahra