Selanjutnya, ini yang tidak dapat dihindari, dampak dari kekecewaan dan ketidakpuasan itu, sorotan tajam pun banyak diarahkan kepada Jokowi selaku Presiden dan ayah kandung dari Mas Gibran.Â
"Mosok ini aji mumpung? Lah, Bapak e piye kok diam saja? Tidak merasakah terpilihnya Gibran sebagai Cawapres sama saja artinya dengan menjatuhkan kredibilitas Jokowi sendiri sebagai Presiden terbaik yang pernah ada di bumi Indonesia ini?"
Kalau ditulis di sini tidak akan cukup. Masih banyak ungkapan gregetan dan kekecewaan yang disemburkan di sana-sini.Â
Sebagai penulis fiksi, saya memang 'kadang-kading' ikut mengamati sekilas dunia pulitik. Bukan apa-apa. Biar tidak ketinggalan info, biar tidak katrok-katrok amat pas lagi ngobrol bersama orang-orang pintar.Â
Dan, sekali lagi, menurut kacamata fiksi saya, peristiwa terpilihnya Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo kali ini pure bukan secara kebetulan. Ada unsur kesengajaan. Ada skenario yang telah dipersiapkan.Â
Itulah sebab saya tidak ragu untuk menyampaikan ini, bahwa; ada twist ending yang baru akan disadari oleh masyarakat Indonesia ketika pesta demokrasi 2024 nanti usai dilaksanakan.
Selamat menyongsong perhelatan demokrasi 2024. Jangan lupa berpolitik dengan akal dan hati nurani yang sehat!Â
***
Malang, 24 Oktober 2023
Lilik Fatimah Azzahra, seorang ibu dan penulis fiksi yang pernah 'katut' memenangkan lomba menulis politik tahun 2018 di blog sebelah. Beritanya di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H