Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Jalang

20 September 2023   10:36 Diperbarui: 26 September 2023   13:32 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarkan aku, menjadi perempuan yang tak henti mengelu-elukan tarian hujan
Sebelum malam datang mencuri mimpi
Sebelum matahari terjaga oleh kicau merdu anak-anak burung kenari

Jangan halangi aku, manakala mata ini terpukau pada angin yang berdansa di udara
Berharap angin itu akan singgah
Duduk manis di beranda rumah
Sembari bercerita tentang apa saja

Tentang keping-keping cinta yang berserak jauh 

Tentang hati yang bertahan untuk tabah meski berkali-kali terjatuh

Jangan cegah aku!
Ketika memutuskan menjadi seorang perempuan pemuja halimun pagi
Yang menyapa langit lazuardi dengan senyum paling sunyi
Dan menjamu bunga perdu dengan bulir embun yang berharakiri

Sekali lagi, biarkan saja aku
Menjadi apa yang kumau
Sebab untuk membunuh rindu jalang, kadang diri harus bertingkah polah bak seorang pecundang

Apa kau paham?

***
Malang, 20 September 2023
Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun