Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kepada Lelaki yang Menanam Rindu di Lini Masa

9 Agustus 2023   04:03 Diperbarui: 10 Agustus 2023   00:05 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via unsplash

Kelak, katamu,
rindu yang kausemai 'kan bersemi
Merupa bulir-bulir gerimis
yang sesekali singgah di pelupuk mata

Atau, kadangkala ia (rindu itu), 'kan menjelma menjadi sandyakala yang begitu lihai mengulum lembut bibir ombak di sepanjang tepi pantai

Lalu, ketika kelak itu telah sampai kepadamu
Orang-orang di lini masa menahan sesak di dada masing-masing
Tak terkecuali aku

Sebab kami menyaksikan rindu yang kautanam 'tlah bertumbuh
Sebab kami melihat rindu-rindu itu berjalan beriringan, syahdu mengheningkan syair-syair cinta
Mengantarmu beranjak pulang menuju rumah yang kausebut dengan sebaik-baik 
ketenangan

Jangan bawa pergi semua rindumu, ya, sobat!
Sisakan sedikit untuk kami
Sebagai pengingat bahwa kamu pernah ada
Sebagai nasihat bahwa kepulangan bisa saja terjadi begitu tiba-tiba; tanpa tunda, tanpa bisa dicegah


***
Malang, 9 Agustus 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Puisi ini saya persembahkan untuk Kompasianer yang telah berpulang ke Rahmatullah. Indra Rahadian (Peraih Best in Fiction 2021). Semoga Husnul Khatimah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun